Para Pelajar di Cianjur Selatan Ini Pertaruhkan Nyawa untuk Sampai ke Sekolah, Tantang Arus Sungai!
Mereka terpaksa turun ke sungai untuk sampai ke sekolah setelah jembatan gantung satu-satunya putus dua tahun lalu.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pemandangan miris dunia pendidikan Cianjur masih terlihat di wilayah selatan.
Untuk sampai ke sekolah, pelajar SMP dan SD ini harus mempertaruhkan nyawa menyeberang sungai yang airnya deras jika musim hujan.
Selain seragam yang basah terkena air, mereka juga terpaksa harus pulang cepat jika awan sudah mendung. Sungai akan meluap dan tak bisa dilewati jika hujan turun dengan deras.
Jokowi Respons Kasus Habib Bahar bin Smith: Kriminalisasi Ulama? Pukul Orang Urusannya dengan Polisi >> https://t.co/t17doJOdkyhttps://t.co/lFrU6gWvXQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 20, 2018
Pengalaman getir sehari-hari tersebut dialami oleh pelajar dari SDN Gunung Dalung dan SMPN Negeri 5 Cikadu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.
Seorang Guru SMPN 5 Cikadu, Dahi Sugianto, mengatakan, pengalaman prihatin pelajar SD dan SMP tersebut sudah berlangsung selama dua tahun.
Mereka terpaksa turun ke sungai untuk menuju sekolah setelah jembatan gantung sebagai akses untuk menyeberang putus dua tahun lalu.
• Gara-gara Sembako dan Uang Pecahan Rp 2 ribu, Caleg Ini Divonis Penjara dan Denda Rp 5 Juta
"Iya benar kang, pelajar terpaksa turun ke sungai untuk menuju sekolah karena jembatan hasil swadaya warga sudah putus dua tahun lalu," ujar Dahi, di Cianjur, Kamis (20/12/2018).
Dahi mengatakan, sejak putus, jembatan tersebut hingga saat ini belum dibangun lagi.

Padahal, derasnya arus sungai, kata Dahi, membuat banyak pelajar ketakutan.
Selain itu, Dahi pun bercerita bahwa pwrnah ada siswa yang terseret arus air saat melintas di sungai tersebut.
"Oh iya kang pernah ada korban terbawa banjir anak SD tapi kejadiannya sudah lama, saya baru mengajar di SMPN 5 Cikadu selama tiga tahun," kata Dahi.
• Aher Mengaku Tak Keberatan Jadi Saksi di Kasus Perizinan Meikarta, Dia Pun Akan Kooperatif
Posisi sekolah SMPN 5 Cikadu berada di perbatasan tiga desa yakni Desa Mekarlaksana, Desa Cikadu, dan Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu.
Tiga desa ini langsung berbatasan dengan Kecamatan Naringgul.