Pilpres 2019
Di Depan Ribuan Kader Gerindra, Prabowo Bilang Tak Boleh Kalah, Kalau Kalah di Pilpres Negara Punah
Calon Presiden Prabowo Subianto hadir di konferensi nasional (Konfernas) Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Senin (17/12/2018).
TRIBUNJABAR.ID, BOGOR - Calon Presiden Prabowo Subianto hadir di konferensi nasional (Konfernas) Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Senin (17/12/2018).
Di hadapan ribuan kader Gerindra, Prabowo Subianto menyebut dalam pidatonya bahwa konferensi nasional digelar dalam rangka taklimat menuju Pilpres 2019.
Pilpres 2019, disebut Prabowo Subianto di hadapan ribuan kader Gerindra sebagai laga medan laga menyelamatkan bangsa,
"Saya katakan, bahwa saya memanggil di Konfernas ini, sebelum kita melaksanakan pekerjaan yang besar yaitu saya menganggap Konfernas ini adalah taklimat sebelum kita maju ke medan laga menyelamatkan bangsa dan negara," ujar Prabowo Subianto dalam pidatonya.
Ketua Umum Gerindra tersebut mengatakan, Pilpres 2019 harus dimenangkan.
Banyak masyarakat menginginkan perubahan, salah satunya Indonesia bersih dari korupsi.
"Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," tutur Prabowo Subianto.
• SBY Hampir Menangis, Suaranya Bergetar, Ini Bukan Perang Saya, yang Bertarung Jokowi vs Prabowo
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa para elit sekarang telah salah dalam mengelola bangsa dan negara.
Banyak kebijakan keliru yang kemudian membuat rakyat tidak sejahtera.
"Sudah terlalu lama elit yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru. Sistem yang salah. Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," pungkasnya.
Salah satu dasarnya menurut Prabowo yaitu pendapatan perkapita Indonesia yang sangat kecil.
Pendapatan perkapita Indonesia hanya 4000 dolar per tahun. Jumlah tersebut menurut Prabowo setengahnya dikuasai oleh 1 persen orang kaya Indonesia.
"Kekayaan penghasilan kita setahun tiggl setengahnya yaitu 1.900. itu kata penasehat saya. Pak Fuad Bawazier. Jadi kalau kita cabut yang satu persen tinggal setengahnya. Kita perkapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya, 1900 kurang lebih, belum lagi dipotong hutang," pungkasnya.

Akui Tak Pantas jadi Imam Shalat
Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat.