Kisah Soeharto Jadi Panglima Mandala, Strategi Tempurnya Bisa Bebaskan Papua
Mengemban amanah menjadi Panglima Mandala tidaklah mudah bagi Soeharto. Apalagi pada saat tugas itu dibebankan kepadanya oleh Presiden Soekarno
TRIBUNJABAR.ID - Kisah Soeharto selalu menarik untuk diketahui. Bukan saja karena Soeharo pernah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun, tapi Seoharto juga memiliki riwayat di dunia militer yang mengesankan.
Sepenggal kisah Soeharto di TNI AD di antaranya adalah ketika dia menjadi Panglima Mandala.
Mengemban amanah menjadi Panglima Mandala tidaklah mudah bagi Soeharto. Apalagi pada saat tugas itu dibebankan kepadanya oleh Presiden Soekarno, Ibu Tien Soeharto sedang mengandung anak kelima.
Satu diantara tugas yang harus dijalankan Seoharto adalah memebaskan Irian Barat atau kini bernama Papua.
Nama Papua ini sedang diperbincangkan masyarakat karena ada penyerangan terhadap 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018).
Mayjen Soeharto dilantik menjadi Panglima Mandala pada bulan Februari 1962 dan bertepatan dengan kandungan Ibu Tien Soeharto yang memasuki usia tiga bulan.
Sebulan sebelumnya Soeharto diangkat menjadi Deputi Wilayah Indonesia Timur menggantikan Mayjen Ahmad Yani.
Sebagai Panglima Mandala, ia harus menjalankan mandat Trikora yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno.
Salah satu isi mandat itu adalah pengibaran Sang Merah Putih paling lambat 17 Agustus 1962 di tanah Irian Barat (Papua).
Berarti Sang Panglima hanya mempunyai waktu tujuh bulan untuk mengegolkan tujuan itu dan pada bulan ketujuh itu dipastikan Ibu Tien sudah melahirkan.
• Namanya Melegenda, Ibu Tien Soeharto Ternyata Pahlawan Nasional, Piagam Dipajang di Dalem Kalitan
“Masya Allah,” begitu komentar Soeharto waktu itu.
Tapi memimpin operasi tempur sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru bagi jenderal yang di masa mudanya sudah kenyang dengan dunia pertempuran ini.
Peta Irian Jaya yang dulu bernama Irian Barat dan kini bernama Papua.
Selain pernah menjadi anggota KNIL dan HEIHO selama revolusi kemerdekaan, Soeharto juga perah memimpin pertempuran dalam Palagan Ambarawa dan Serangan Oemoem 1 Maret di Yogyakarta.
Berkat pengalaman tempur itu, Soeharto pun segera menyusun rencara operasi militer ke Irian Barat.