Warga Kampung Bojongpulus Mengaku Beberapa Kali Didatangai Petugas PT KAI, Resah Mau Digusur
Warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengaku, beberapa kali didatangi oleh petugas
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengaku, beberapa kali didatangi oleh petugas dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang melakukan pendataan.
Kampung Bojongpulus merupakan salah satu kampung yang dilewati oleh lintasan kereta api nonaktif dari Stasiun Rancaekek - Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer.
Berdasarkan informasi jalur kereta api Rancaekek - Tanjungsari ditutup pada 1978, karena semakin memburuknya prasarana kondisi jalur tersebut, namun akan kembali direaktivasi, sesuai wacana Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Seorang warga, Endang Wariat (70), mengatakan, pendataan yang dilakukan oleh petugas PT KAI itu, dilakukan pada awal hingga pertengahan tahun 2018, kepada warga Kampung Bojongpulus.
"Ditanya-tanya, soal luas tanah dan bangunan, sama katanya mau dihidupkan lagi jalur keretanya," kata Endang di Kampung Bojongpulus, Rabu (5/12/2018).
Selain pendataan, warga Kampung Bojongpulus pun resah terkait adanya puluhan patok siap pasang yang berada di dekat gapura kampung antara Jalan Bojongpulus dan Jalan Raya Majalaya - Rancaekek.
• Mantan Kalapas Sukamiskin Terancam 20 Tahun Penjara, Terima Duit dan Mobil dari Narapidana
Berdasarkan pantauan, patok berwarna putih biru bertuliskan PT KAI tersebut, disimpan dan disandar ke tembok bangunan milik salah seorang warga.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, mengatakan, banyak hal yang membuat jalur tersebut terpaksa ditutup, pertama dari sisi kondisi sarana dan prasarana yang memang sudah tidak layak untuk jalan.
Hari Ini Sidang Gugat Cerai Gading Marten dan Gisel, Ini Alasannya Memutuskan Berpisah https://t.co/UiaCxc558a via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 5, 2018
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus, mengatakan, terkait wacana pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang akan kembali melakukan aktivasi jalur tersebut, perlu dilakukan perencanaan yang matang dari semua pihak, baik dari pemerintah, Kementrian Perhubungan, dan PT KAI.
"Kami optimis, karena itu sudah jadi program pusat," kata Joni beberapa waktu lalu.
Minta Ganti Rugi
Warga Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, berharap adanya ganti rugi terkait wacana reaktivasi jalur kereta api Rancaekek - Jatinangor - Tanjungsari.
Kampung Bojongpulus merupakan salah satu kampung yang dilewati oleh lintasan kereta api nonaktif dari Stasiun Rancaekek - Tanjung Sari sepanjang 11,5 kilometer.