Prajurit TNI yang Gugur Diserang KKB di Papua Belum Bisa Dievakuasi

Prajurit TNI yang gugur diserang KKB di Papua belum bisa dievakuasi ke Wamena.

Editor: taufik ismail
KOMPAS.com/ DOKUMEN KEMENTERIAN PUPR
Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang prajurit TNI yang gugur dan satu prajurit lain yang terluka karena diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018) belum bisa dievakuasi.

Pasukan Pos TNI di Mbua dari Yonif 755/Yalet yang sebelumnya diserang KKB telah bergabung bersama pasukan gabungan TNI dan Polri yang diberangkatkan dari Wamena.

Wakapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Infanteri Dax Sianturi, mengatakan, sampai saat ini prajuritnya yang gugur masih disemayamkan di Mbua, karena faktor cuaca yang berubah-ubah sehingga menghambat proses evakuasi ke Wamena.

“Kita tahu sendiri lokasi di sana seterti apa. Cuaca selalu berubah-ubah. Kami sudah siapkan helikopter di Wamena. Namun sampai saat ini, kami belum bisa melakukan evakuasi,” kata Dav, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa sore.

Dax menambahkan, selain cuaca yang berubah-ubah, jalur darat yang ditempuh kendaraan roda empat juga memakan waktu yang lama dengan kondisi jalan penuh rintangan.

“Semoga besok pagi kami bisa evakuasi. Kalau pun memungkinkan, subuh hari kami evakuasi (melalui) jalur darat. Semoga saja segera bisa kami evakuasi untuk kemudian bisa dimakamkan secara terhormat, sebagai pasukan yang gugur dalam tugas,” kata dia.

Dax menambahkan, sejauh ini, pihaknya belum juga mendapat kabar dari lapangan, terkait pergeseran pasukan ke Distrik Yigi, untuk mengecek informasi 31 pekerja pembangunan jembatan yang tewas dibunuh kelompok KKB yang dipimpin Egianus Kogoya.

“Jadi, komunikasi terakhir kami dengan radio SSB dengan pasukan di Mbua, kalau mereka masih berada di sana. Medan yang berat membuat anggota masih belum bisa menembus ke Yigi,” ucap dia.

Dax menambahkan, dari Mbua menuju Yigi perlu berjalan kaki sepanjang dua jam dengan kondisi medan yang berat.

“Malam tidak memungkinkan ke sana. Di sana hutan lebat, berbukit, dan melewati sungai yang curam. Akses komunikasi dengan mereka susah. Karena alat telekomunikasi terbatas. Hanya kita berdoa pasukan segera tembus ke Yigi dan bisa mendapat kepastian terhadap 31 pekerja pembangunan jalan,” ujar dia.

Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan. Kali ini, mereka menyerang Pos TNI Yonif 756/Yalet yang berada di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota TNI yang Gugur di Nduga karena Serangan KKB Belum Bisa Dievakuasi".

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved