Mencicipi Nikmatnya Menu Ikan Asap yang Kaya Akan Kalsium
Rasa ikan pari yang dimasukan ke dalam kuah memiliki tekstur rasa yang berbeda. Ada sensasi agak basah ketika mencicipi potongan daging ikannya.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program makan ikan telah lama digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Selain dapat membantu perekonomian, ikan juga bermanfaat memilki kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan daging ayam.
Di Bandung, menu ikan terutama ikan laut memang tak banyak dijadikan pilihan ketika akan makan di sebuah restoran.
Kali ini Tribun Jabar mencoba beberapa menu ikan laut yang sudah dimasak dengan proses diasap di Gombal Asap, Jalan Jalaprang No 4.
Edy Rahmayadi Sudah Sering Minta Mundur dari Jabatan Ketua Umum, tapi Ditolak Komite Eksekutif PSSI https://t.co/fjhFskmrwP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 29, 2018
Menu yang dicoba adalah Mangut Iwak Pe, Ikan Putihan, dan Ikan Pari.
Owner Gombal Asap, Cicilia Dewi Sartika, mengatakan, ikan yang diasap tidak menggunakan bumbu apapun sebagai penyedap rasanya.
"Ikan yang masih segar, dibersihkan lalu langsung diasap selama satu jam. Sehingga rasa dagingnya lebih segar," ucao Cicilia, Selasa (27/11/2018).
Setiap ikan yang disantap memiliki aroma asap yang berbeda-beda.
• Tembok Pembatas Sungai Cipaganti Kota Bandung Roboh, Timpa Satu Warga dan Satu Rumah Rusak
Misalnya ikan pari memiliki tekstur daging yang tidak ada durinya karena tulangnya lunak sehingga rasa asapnya terasa begitu pekat.
Lalu ada ikan putihan yang rasanya manis dan segar, Anda bisa menikmati rasa daging ikan segar yang matang sambil dicocol sambal terasi yang menjadi andalannya.
Selanjutnya ada juga Iwak Pe, yaitu ikan pari yang dimasak dengan kuah santan dimana rasa kuahnya begitu gurih dan pedas.
Di dalam kuahnya terdapat potongan tempe, yang sebenarnya rasa kuahnya lebih dikenal dengan sayur lodeh.
"Menu iwak pe menjadi menu yang paling susah mempekenalkan rasanya kepada orang Bandung," ujar Cicilia.
Perbedaan rasa yang tak biasa, apalagi jenis ikan yang digunakan membuat pelanggan lokal agak sulit menerima rasanya.
• BBKSDA Jabar Sayangkan Penembakan Macan Tutul di Soreang, Pelaku Belum Ditindak