Pengungsi Korban Gempa Palu Bersyukur Punya Tempat Berteduh

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Beberapa penyintas (korban selamat) gempa Palu mengaku bersyukur sudah mendapat hunian meski hanya sementara.

Beberapa di antaranya tinggal dalam sebuah shelter terpadu atau integrated community shelter (ICS) yang dibangun ACT Palu di Kelurahan Duyu, Palu.

Seorang penghuni ICS, Agusman Walid (64), baru menghuni shelter sejak Senin (26/11/2018).

Ia mengaku bersyukur bisa mendapat tempat di ICS.

"Saya tinggal dengan tiga anak dan mertua," ujarnya ketika ditemui Tribun Jabar, di ICS Kelurahan Duyu, Palu, Selasa (27/11/2018).

Sebelumnya, Agusman tinggal di Balaroa, sekira 500 meter dari ICS Kelurahan Duyu.

• Kisah Band Rasha, dari Bengkulu ke Bandung untuk Promosi Tembok Punya Telinga

• Juara Liga 1 U-19 2018, Kapten Persib U-19: Saya Baru Pertama Merasakan Ini

"Waktu (gempa) terjadi di bawah, timbul ke atas seperti air (likuifaksi)," ujarnya.

Saat gempa terjadi, Agusman mengaku bahwa ia sedang melaksanakan salat.

Kemudian, ia lari ke lapangan yang sekarang menjadi lokasi ICS.

Beruntung, Agusman dan keluarganya selamat dari gempa bumi.

Hal serupa terjadi pada Ainun (61).

Saat gempa bumi terjadi, Ainun beserta menantu dan anaknya berhasil menyelamatkan diri.

Jadi Korban Gempa-Tsunami Palu, Nangis Siap Mundur dari Wakil Wali Kota, Gini Kabar Pasha Ungu https://t.co/AuMcSmvZoj via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 27, 2018

Sekarang, mereka berdelapan tinggal di ICS.

Ainun mengatakan bahwa kebutuhan pangan sehari-hari di ICS dapat terpenuhi secara baik.

"Sekarang butuhnya buat beli alas tidur," ujarnya.

Sebelum ICS didirikan, pengungsi tinggal di tenda-tenda yang dibangun secara mandiri.

ICS dilengkapi fasilitas hunian tempat tinggal, mushola, taman bermain, mck, dan klinik.