Kisah Band Rasha, dari Bengkulu ke Bandung untuk Promosi ''Tembok Punya Telinga''

Kehadiran Rasha di Bandung dari Bengkulu kali ini adalah dalam rangka mempromosikan lagu terbarunya dengan judul 'Tembok Punya Telinga'.

Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Band Rasha saat ditemui setelah mempromosikan lagu di Radio Jalan Malabar, Kota Bandung, Selasa (27/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Industri musik tanah air terus melahirkan band-band baru dengan jenis lagu yang beragam. 

Kini hadir band baru asal Bengkulu, Rasha, yang berhasil bersaing dengan band-band asal Ibu Kota.

Terjun di dunia musik bukanlah hal yang baru bagi band yang beranggotakan lima personel ini. 

Mereka adalah Coky (vokalis), Fei (gitaris), Akang (gitaris), Aan (basis), dan Cilunk (drummer) yang telah membentuk band sejak 2005.

Coky mengatakan band ini sebelumnya bernama Kolesterol, terbentuk karena berasal dari teman sekolah yang sama dan ada merupakan teman rumah.

"Saat itu, lagi happening festival band. Kami sering banget ikut dan menang. Penikmat musik di Bengkulu sudah banyak yang tahu band kami. Genre yang kami bawakan saat itu adalah metal core," ujar Coky ketika ditemui di In & Out Urban Eatery, Jalan Wayang No Malabar, Selasa (27/11/2018).

Sejak Tekuk Persib Bandung, Persebaya Surabaya Asuhan Djanur Menjelma Jadi Pembunuh Raksasa

Empat Nasi Goreng Rempah yang Paling Recomended di Bandung

Perjalanan musik band Kolesterol saat itu terus memuncak hingga tahun ke empat namun masih ada rasa tak puas dalam diri masing-masing personelnya.

Coky mengatakan tak ingin pencapaian mereka hanya manggung tapi terpikir untuk membuat karya.

"Akhirnya, pada akhir 2009, kami berpikir untuk masuk ke jalur independen dan membuat lagu dengan judul Sia-Sia," ucap Coky.

Lagu tersebut sempat booming di Bengkulu. Coky mengatakan lagu ini menjadi favorit dan banyak diputar di berbagai lokasi di daerahnya.

Perjalanan ke-enam pria ini tak selalu berjalan mulus. Mereka sempat mengalami masalah ketika masuk ke dalam label di Jakarta dan akhirnya mereka memilih pulang kampung ke Bengkulu.

Saat personel band ini pun mulai menjalani kehidupan masing-masing, mereka dikunjungi oleh label baru untuk kembali ke Jakarta dan berkarir di dunia musik.


"Saat bekerja juga, kami enggak betah karena passionnya bukan di sana. Kami semua meninggalkan pekerjaan di Bengkulu dan kembali terjun di dunia musik dengan nama Rasha," kata Coky.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved