Disparbud Tetapkan SMK Muthia Harapan Cicalengka Jadi Kawasan Wisata Sekolah Budaya

Dalam hal ini, pemajuan kebudayaan dilakukan berbagai cara, di antaranya melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Hakim Baihaqi
Pagelaran seni di SMK Harapan Cicalengka, Jalan Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung menetapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muthia Harapan Cicalengka sebagai kawasan wisata sekolah budaya.

Berdasarkan Undang-undang (UU) nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, disebutkan, pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya di Indonesia ditengah peradaban dunia.

Dalam hal ini, pemajuan kebudayaan dilakukan berbagai cara, di antaranya melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.


Kepala Bidang Budaya Disparbud Kabupaten Bandung, Aten Sondani, mengatakan, proses menetapkan SMK Muthia Harapan menjadi sekolah kawasan wisata budaya ini, telah melalui proses panjang, yakni lebih dari waktu satu tahun.

"Sekolah ini terkenal dengan jurusan otomotifnya, tetapi di dalamnya banyak unsur budaya, mulai dari adanya sanggar kesenian, dan ekstrakulikuler memahat patung, barista kopi. Ini sudah berjalan sebelum ditetapkan," kata Aten kepada Tribun Jabar di SMK Harapan Cicalengka, Jalan Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (23/11/2018).

Aten menyebutkan, dengan ditetapkannya SMK Muthia Harapan menjadi kawasan wisata sekolah budaya, proses pembangunan karakter bangsa akan berjalan, sekolah ini mulai mencintai budaya lokalnya sendiri, yang terkecil yaitu mencintai bahasa daerah, yaitu bahasa Sunda.

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Bintang Ekonomi Sejahtera

Ia menambahkan, budaya harus diedukasikan kepada seluruh siswa, tetapi tidak meninggalkan studi prioritas SMK Muthia Harapan, yakni jurusan teknik sepeda motor dan rekayasa perangkat lunak.

"Ini membuktikan, kalau budaya tidak mengenal tempat, tidak mengenal lokasi, dan tetap hadir dimanapun tempatnya," kata Aten.

SMK Muthia Harapan ini, kata Aten, akan menjadi model percontohan bagi sekolah lain di Kabupaten Bandung, sehingga perjalanan pendidikan formal berjalan selaras dengan kebudayaan lokal.

"SMK ini pun rutin melakukan pergelaran seni budaya, perkembangan budayanya pun cukup kuat meski, bukan masuk wilayah daerah budaya," katanya.

Mutasi Genetik Suku Fore di Pedalaman Papua Nugini, Penyebabnya Karena Ritual Makan Otak Manusia

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved