Disparbud Tetapkan SMK Muthia Harapan Cicalengka Jadi Kawasan Wisata Sekolah Budaya
Dalam hal ini, pemajuan kebudayaan dilakukan berbagai cara, di antaranya melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung menetapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muthia Harapan Cicalengka sebagai kawasan wisata sekolah budaya.
Berdasarkan Undang-undang (UU) nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, disebutkan, pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya di Indonesia ditengah peradaban dunia.
Dalam hal ini, pemajuan kebudayaan dilakukan berbagai cara, di antaranya melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
FOTO: Pria Pemeran Video Mesum di Karawang Tertunduk, Begini Nasib Wanitanya yang Masih SMA https://t.co/Td3V5kHf0v via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 22, 2018
Kepala Bidang Budaya Disparbud Kabupaten Bandung, Aten Sondani, mengatakan, proses menetapkan SMK Muthia Harapan menjadi sekolah kawasan wisata budaya ini, telah melalui proses panjang, yakni lebih dari waktu satu tahun.
"Sekolah ini terkenal dengan jurusan otomotifnya, tetapi di dalamnya banyak unsur budaya, mulai dari adanya sanggar kesenian, dan ekstrakulikuler memahat patung, barista kopi. Ini sudah berjalan sebelum ditetapkan," kata Aten kepada Tribun Jabar di SMK Harapan Cicalengka, Jalan Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (23/11/2018).
Aten menyebutkan, dengan ditetapkannya SMK Muthia Harapan menjadi kawasan wisata sekolah budaya, proses pembangunan karakter bangsa akan berjalan, sekolah ini mulai mencintai budaya lokalnya sendiri, yang terkecil yaitu mencintai bahasa daerah, yaitu bahasa Sunda.
• OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Bintang Ekonomi Sejahtera
Ia menambahkan, budaya harus diedukasikan kepada seluruh siswa, tetapi tidak meninggalkan studi prioritas SMK Muthia Harapan, yakni jurusan teknik sepeda motor dan rekayasa perangkat lunak.
"Ini membuktikan, kalau budaya tidak mengenal tempat, tidak mengenal lokasi, dan tetap hadir dimanapun tempatnya," kata Aten.
SMK Muthia Harapan ini, kata Aten, akan menjadi model percontohan bagi sekolah lain di Kabupaten Bandung, sehingga perjalanan pendidikan formal berjalan selaras dengan kebudayaan lokal.
"SMK ini pun rutin melakukan pergelaran seni budaya, perkembangan budayanya pun cukup kuat meski, bukan masuk wilayah daerah budaya," katanya.
• Mutasi Genetik Suku Fore di Pedalaman Papua Nugini, Penyebabnya Karena Ritual Makan Otak Manusia