Longsor di Naringgul, Dinas Bina Marga Jabar Kirim Alat Berat Geser Material Longsor
Longsor yang terjadi di Naringgul, Cianjur, Minggu (11/11/2018), menyebabkan akses jalan Naringgul-Cidaun
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Longsor yang terjadi di Naringgul, Cianjur, Minggu (11/11/2018), menyebabkan akses jalan Naringgul-Cidaun di Kabupaten Cianjur terputus.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat mengirimkan bantuan alat berat untuk menggeser tanah yang menimbun jalan.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Eddy Nasution, ketika dihubungi Tribun Jabar melalui telepon, Minggu (11/11/2018) malam.
“Yang kami lakukan sekarang, selaku pemerintah provinsi, membantu mengirim satu alat berat untuk memindahkan tanah tersebut, dengan satu unit alat wheel loader, kami kirim untuk membantu, diharapkan segera dipindahkan tanahnya yang menimbun jalan,” ujar Eddy Nasution.
Proses pemindahan tanah oleh alat berat berlangsung hari ini dan diprediksi akan selesai pada besok, Senin (12/11/2018).
• Dispora Garut Sebut Duit Kirab Obor Sudah Habis tapi Polisi Merasa Tak Pernah Pakai Duit Itu
Eddy Nasution mengatakan, dalam kejadian ini, tidak ada kerusakan jalan.
Longsoran berasal dari tanah dari tebing Cicatang di sisi jalan yang meluncur ke bawah hingga menutupi jalan.
Sekira 50 meter jalan di lokasi tersebut sementara tertutup tanah.
“Naringgul status jalan nasional, tepatnya longsoran di kilometer 232 plus 800 meter. Kejadian longsor itu dari atas tebing sehingga longsoran menimbun jalan, sekira 50 meter, dengan ketebalan 1,5 meter sampai 2 meter,” ujarnya.
Mario Gomez Ajak Penggawa Persib Bandung Bangkit, Ada 12 Poin yang Wajib Diraih https://t.co/CtmUkuiDWP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 11, 2018
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur kawasan Naringgul, Cianjur Selatan, menyebabkan tebing Cicatang setinggi 20 meter ambruk menutupi bahu jalan, Sabtu (10/11/2018).
Akibatnya, beberapa sopir truk terpaksa menunda perjalanannya dan bermalam di Pasar Naringgul.
Sebelum alat berat datang, warga sekitar bersama ormas, TNI, dan Polri mencoba memindahkan tanah menggunakan alat manual.
Alat berat untuk memindahkan tanah baru tiba pada hari Minggu.