Kehidupan

Kisah Agus Hernoto, Mantan Prajurit Kopassus Berkaki Satu yang Punya Semangat Juang Tinggi

Mengenal sosok Agus Hernoto, mantan prajurit Kopassus berkaki satu yang punya semangat juang tinggi.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Cover Buku Legenda Pasukan Khusus
Agus Hernoto 

TRIBUNJABAR.ID - Dalam sejarah Kopassus, nama Agus Hernoto tak bisa dilupakan begitu saja.

Agus Hernoto mengabdi kepada bangsa dan negara selama hidupnya, dari masa Orde Lama hingga Orde Baru.

Dijelaskan dalam buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, Agus Hernoto merupakan anggota pasukan komando berkaki satu yang punya semangat juang tinggi.

Ia juga dikenal begitu menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah dia tidak bergabung lagi dengan Kopassus.

Agus didepak dari Kopassus, dulu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), gara-gara kondisinya.

Agus Hernoto kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I dalam rangka pembebasan Irian Barat.

Saat itu kakinya tertembak oleh tentara Belanda.

Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.

Ia tetap berada di medan pertempuran hingga akhirnya tertangkap dan ditawan oleh tentara Belanda.

Pasukan Belanda memperlakukan Agus Hernoto sesuai Konvesi Jeneva, ia dirawat hingga sembuh tapi kakinya terpaksa diamputasi mengingat luka tembaknya sudah membusuk.

Agus Hernoto masih hidup dan Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.

Buku Legenda Pasukan Komando ini mengisahkan Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu yang tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus.
Buku Legenda Pasukan Komando ini mengisahkan Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu yang tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus. ((M LATIEF/KOMPAS.com))

Kabar buruk kemudian menghampiri. Pada akhir 1964, diadakan sebuah pertemuan perwira RPKAD membahas penghapusan tentara cacat dari RPKAD dan Agus termasuk di dalamnya.

Keputusan itu sempat diprotes oleh atasan Agus Hernoto, Benny Moerdani.

Alih-alih mendapat persetujuan, Benny justru dimutasi ke Kostrad karena dianggap membangkang sedangkan Agus tetap dikeluarkan dari RPKAD.

Sekeluarnya dari Kopassus, Agus Hernoto sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved