Bukan Lagi Lewat Jarum Suntik Narkoba, Ini Pemicu Utama Penyebaran HIV dan AIDS

Perilaku seksual yang makin beragam dan seks bebas kini menjadi pemicu utama penyebaran HIV dan AIDS, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Yongky Yulius
DOKUMENTASI TRIBUN BALI
illustrasi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perilaku seksual yang makin beragam dan seks bebas kini menjadi pemicu utama penyebaran HIV dan AIDS, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Padahal sebelumnya, penyebab tertinggi penyakit ini adalah lewat penggunaan jarum suntik narkoba.

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Barat, Iman Tedja Rachmana, mengatakan LGBT tidak bisa begitu saja dikatakan sebagai penyumbang angka HIV dan AIDS, karena bisa saja mereka tidak melakukan seks bebas atau hal lainnya yang beresiko terhadap penularan HIV dan AIDS.

Tedja mengatakan penularan ini terjadi karena perilaku seks bebas tanpa pengaman kondom.

Tidak harus sebagai LGBT, katanya, seorang pria yang memiliki istri dan anak pun bisa mendapat virus tersebut dari hubungan dengan pria atau wanita lain.

377 Orang di Kota Cimahi Terjangkit HIV, Paling Banyak Gay

"Jumlah ibu rumah tangga yang mengidap HIV tiga kali lebih banyak dari jumlah pekerja seks yang mengidap HIV. Mereka mendapat itu dari suaminya yang kini semakin variatif memilih pasangan seksnya," kata Iman dalam kegiatan Assessment and Management High Risk Behavior at Young People di RS Melinda 2 di Kota Bandung, Sabtu (3/11/2018).

Iman mengatakan pihaknya selalu berupaya menekan perilaku seksual berisiko dengan berbagai program pendekatan dan sosialisasi.

Namun, hal tersebut tidak bisa berjalan baik tanpa kesadaran dari masyarakat.

"Kita di sini untuk menekan perilaku berisiko seksual karena sekarang hubungan seks makin variaitif. Jadi bisa melakukan pilihan seks lebih luas. Kita tidak bisa stigmakan ini adalah LGBT. Karena yang memicu itu adalah perilaku ganti-ganti pasangan tanpa pengaman, pada semua jenis pasangan. Bukan penyimpangannya," katanya.

Risiko ini terjadi semakin besar di antaranya karena kemajuan teknologi.

Melalui aplikasi atau website di internet atau pesan pribadi lewat gadget, siapapun bisa berkomunikasi dengan siapapun.

Tanpa peran aktif pemerintah dan masyarakat, katanya, aktivitas kencan yang makin variatif ini tidak bisa dibendung.

Contohnya, kini terdapat lebih dari seribu spot mangkal atau pertemuan lelaki suka lelaki di Jabar. Tapi, pemerintah tidak dapat menghentikan kegiatan tersebut.

"Kegiatan ini sebagian dilakukan di tempat eksklusif yang tertutup, dan banyak juga yang terbuka. Seperti di mall, taman, sekitar alun-alun atau bahkan di pinggir masjid agung," kata Iman.

499 Orang di Purwakarta Terdeteksi HIV-AIDS, 65 Persennya Adalah Pria

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved