Tak Hanya Novel Baswedan, Lebih dari 5 Orang Penyidik KPK Lainnya Pernah Diserang Secara Fisik

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan, tak hanya dirinya yang diserang secara fisik

Editor: Ichsan
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Penyidik KPK, Novel Baswedan (kedua kanan, pakai topi) 

TRIBUNJABAR.ID - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan, tak hanya dirinya yang diserang secara fisik, sejumlah penyidik KPK lainnya pun pernah mengalami serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu disampaikan Novel Baswedan dalam peringatan 500 hari kasus penyiraman air keras terhadap dirinya di Jakarta.

"Di KPK yang diserang itu bukan hanya saya. Ada lebih dari lima orang. Terus terang saya baru tahu kemarin saat berbicara dengan pegawai," kata Novel Baswedan di Gedung Penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).

100 Pelaku Clothing Ramaikan Kickfest XII 2018 di Lapangan Pussenif Bandung

Novel mengatakan beberapa contoh penyerangan yang dia maksud, yaitu safe house KPK pernah digerebek tanpa menggunakan aturan hukum.

Selain itu, pernah ada pegawai KPK yang menurutnya diculik. Meskipun pada akhirnya pegawai itu dilepas lagi.


"Dan itu dibiarkan dan banyak lagi hal lain. Rumahnya dipasangi bom, walaupun setelah dicek ternyata bom itu palsu tapi harus diledakan juga karena rakitannya seperti asli," kata Novel.


Novel tidak meminta penyerangan terhadapnya dijadikan prioritas utama. Dia meminta semua kasus penyerangan terhadap pegawai KPK itu yang menjadi prioritas.

"Perlindungan terbaik adalah apabila setiap ada teror penyerangan, dibuka. Hingga ada dua hal penting yang bisa terjadi di sana. Pertama pelaku akan takut berbuat lagi. Kedua ada perlindungan psikis yang diterima pegawai KPK," kata Novel.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved