Memaksa Istri Orang untuk Berkencan dengannya, Dukun Ini Tewas Dibunuh
Selama 6 bulan ini, pelaku emosi karena korban terus saja nekat menggoda dan merayu istri pelaku
TRIBUNJABAR.ID - Satreskrim Polres Pati, Jawa Tengah, berhasil mengungkap kasus tewasnya Sugiarto (48), warga Desa Brati, Kecamatan Kayen, Pati.
Korban ditemukan tak bernyawa dengan kondsi bersimbah darah dan tergeletak di Jalan Raya Gabus-Tlogoayu, depan SMPN 1 Gabus, Pati, Jumat (19/10/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Dilansir dari Kompas.com, dari hasil pemeriksaan kepolisian, Sugiarto diduga kuat merupakan korban pembunuhan.
Mengapa Hukuman Bos Miras Oplosan Maut Cicalengka Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa? https://t.co/0Z1AykLfhn via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 23, 2018
Identifikasi oleh tim forensik di RSUD Soewondo, Pati, menenukan banyak bekas luka bacok senjata tajam pada fisik Sugiarto.
Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti mengatakan, tak kurang dari 6 jam, pihaknya sudah membekuk pelaku yang telah menghabisi nyawa Sugiarto.
Pelaku yakni Dwi Sulistyo (27), warga Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Pati.
Bapak satu anak itu tak berkutik saat ditangkap tim Satreskrim Polres Pati di tempat persembunyiannya di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati.
• Hakim Tolak Praperadilan SP3 Polda Jabar yang Diajukan Sukmawati terkait Kasus Habib Rizieq
"Pelaku membacok korban menggunakan sabit sebanyak 9 kali di leher dan punggung. Bacokan di leher mengakibatkan pembuluh darah putus," kata Nartanti saat gelar perkara di Mapolres Pati, Senin (22/10/2018).
Dijelaskan Nartanti, kasus pembunuhan ini bermula dari terbakarnya amarah pelaku terhadap korban.
Selama 6 bulan ini, pelaku emosi karena korban terus saja nekat menggoda dan merayu istri pelaku, Indah Lestari (26).
Puncaknya, pada Kamis (18/10/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB, saat itu korban berulang kali menelepon istri pelaku untuk mengajak berkencan.
Istri pelaku yang merasa jengah pun menolak permintaan korban. Namun, korban malah mengancam akan menghabisi seluruh keluarganya jika hasrat korban tak dituruti. Pelaku yang emosi kemudian mengangkat sambungan telepon dari korban.
Bukannya meminta maaf, korban yang berprofesi sebagai dukun itu justru mengajak berduel pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) di depan SMPN 1 Gabus.
Pelaku yang terbakar amarah pun langsung mengambil sabit di rumahnya.
• Suap Izin Menara Telekomunikasi untuk Mantan Bupati Mojokerto Diberikan di Kuburan, Karena Sepi?