Rini, Korban Kecelakaan CRV yang Terjun ke Jurang itu Meninggal, Ini Potret Semasa Hidupnya

Rini Puspitawati, pengemudi mobil Honda CRV yang terjun ke jurang di Sarangan meninggal dunia. Begini potret dia semasa hidup.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
Instagram/@humas_polresmagetan & facebook
Rini Puspitawati jadi korban kecelakaan maut di Kabupaten Magetan. Mobilnya terjun ke jurang sedalam 200 meter 

Nyawa Rini tak tertolong meski telah mendapat perawatan medis. Dokter menyebut kematian wanita pemandu lagu ini disebabkan karena mati batang otak.

TRIBUNJABAR.ID - Rini Puspitawati (26) menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Kota Madiun, Sabtu (20/10/2018) sekitar pukul 09.55 WIB.

Wanita berparas rupawan ini merupakan pengemudi mobil Honda CR-V yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Sabtu (13/10/2018).

Rini bersama seorang pria bernama Ragil Supriyayantto (34) saat kecelakaan. Rini mengemudikan mobil, sedangkan Ragil duduk di kursi sampingnya. Mengutip informasi dari Surya Malang, Ragil meninggal dunia di lokasi kejadian.

Mobil CRV bernomor polisi T 1201 EJ itu terjun ke jurang sedalam 200 meter setelah menabrak pagar pengaman jalan.

Rini terjepit badan mobil dan Ragil terpental hingga keluar dari mobil.

Berikut Ciri-ciri Annisa, Mahasiswi STIKes Budiluhur Bandung yang Hilang Menjelang Sidang

Hasil Kualifikasi MotoGP Jepang 2018 - Dovizioso Pole Position, Marquez dan Rossi Tak Masuk 5 Besar

Wanita yang Digerebek Wali Kota Bogor pada Kasus Prostitusi Online: Ini Mau Pulang, Besok Sekolah

Suami Kecelakaan dengan Wanita Lain, Istri: Biar Selingkuh Asal Tak Mati, Tapi Kok Jadinya Begini?

Wanita yang menjadi model dan pemandu lagu itu kemudian dibawa ke RSUD Dr Sayidiman. Begitu pula jenazah Ragil.

Setelah dua hari mendapat perawatan medis di rumah sakit yang berada di Magetan itu, Rini lantas dirujuk ke RSUD dr Soedono. Kondisi Rini saat itu begitu parah.

Dokter yang merawat ibu satu anak itu, dr Sjaiful harus mengambil cairan di bagian paru-paru agar organ tersebut tetap bisa berkembang.

"Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," ujar dr Sjaiful.

Menurut dr Sjaiful, kemungkinan Rini mendapat benturan keras saat kecelakaan sehingga mengalami multiple organ failure (MOF) dan membuatnya tidak sadarkan diri.

Sjaiful menambahkan, saking parahnya kondisi Rini, dokter tidak bisa berbuat banyak. Untuk pemeriksaan scan pun tidak memungkinkan.

Ia menambahkan, kematian Rini Puspitawati diyakini karena mati batang otak. Sebuah kondisi di mana berhentinya fungsi otak secara ireversibel, ketika kesadaran hilang secara ireversibel, hilangnya refleks batang otak dan fungsi pernapasan pusat secara ireversibel, atau terhentinya aliran darah secara ireversibel.

"Ya, mati batang otak, ada pendarahan dalam otak," ujar Sjaiful.

Detik-detik Pemain Perseru Serui, Silvio Escobar Dijemput Polisi Militer dari Lapangan

Di sisi lain, sosok Rini mendadak jadi perbincangan di di jagat maya sejak insiden kecelakaan terjadi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved