Rima, Korban Tabrak Lari, Terbaring di Rumah Sakit, Terpaksa Galang Donasi Tutupi Kekurangan Biaya

Ayah Rima, Sandang, hanya bekerja serabutan, sementara ibu Rima, Elis, juga harus cuci darah di Rumah Sakit Sartika Asih dua kali sepekan.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Yongky Yulius
Rima Sulaeha (19) nampak terbaring lemah di sebuah rumah sakit, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Bandung, Kamis (11/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rima Sulaeha (19) nampak terbaring lemah di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bandung.

Selang terlihat menancap, tersambung ke kepala perempuan asal Garut ini.

Tak hanya itu, perban berwarna putih juga nampak terbalut di kepala Rima.

Rima adalah korban tabrak lari di Jalan Peta, pada Minggu (7/10/2018).

Akibat mengalami perdarahan di dalam kepalanya, dia harus dirawat di Rumah Sakit.

Kini, meskipun sudah sadar, anak perempuan dari pasangan suami istri Sandang (45) dan Elis (40) ini tak bisa banyak berbicara.

Raden Egi (34) dari kelompok nirlaba Sayap Hati Bandung yang mengurusi segala keperluan Rima selama di rumah sakit mengatakan, Rima membutuhkan banyak biaya selama di rumah sakit.

Karena itu, teman-teman kuliah Rima di Universitas Langlangbuana Bandung menggalang donasi melalui Kitabisa.com/Banturima.

Begitu pula dengan Sayap Hati Bandung. Egi mengatakan, dia menggalang donasi di Instagram @sayaphatibdg.

Raimuna Pramuka Kota Bandung Kunjungi Lanud Husein Sastranegara dan Satuan Pemeliharaan Pesawat

"Memang memakai biaya sendiri karena kecelakaan kan tidak ditanggung BPJS. Kalau operasinya sendiri membutuhkan Rp 34 juta, itu belum termasuk biaya lain-lain. Hari pertama, bapaknya sampai jual motor dan pinjam sana sini sampai terkumpul Rp 15 juta. Terus, ada bantuan juga Rp 7 juta. Nah, kemarin ada yang bantu Rp 10 juta dari mantan bosnya Rima. Tapi Rima masih butuh bantuan lagi karena itu baru menutupi biaya operasi," ujar Egi kepada Tribun Jabar, Kamis (11/10/2018).

Bukan tanpa alasan penggalangan donasi dilakukan oleh teman-teman Rima dan Sayap Hati Bandung.

Egi mengatakan, di Garut, ayah Rima, Sandang, hanya bekerja serabutan.

Kemudian, ibu Rima, Elis, juga harus cuci darah di Rumah Sakit Sartika Asih dua kali dalam satu pekan menggunakan BPJS.

Setelah Dihadiahi Umrah Ustaz Adi Hidayat, Miftahul Jannah Diganjar Beasiswa dari Unpas

"Bapaknya buruh serabutan, kalau ada kerja ya kerja, kalau enggak ada ya enggak ada. Ibunya juga sakit ginjal, ibunya satu minggu dua kali cuci darah di RS Sartika Asih tapi pakai BPJS. Jadi, ibunya dari Garut ke Bandung cuma buat cuci darah saja," kata Egi.

Egi mengaku bersyukur, Rima telah menjalani operasi pada Selasa (9/10/2018).

Saat ini, Rima sudah keluar dari HCU (High Care Unit).

"Alhamdulillah tidak ada kendala di RS. RS ini tidak memberatkan pasien, jadi bayar bisa dicicil," ujarnya.

Nyi Mas Basa Sunda, Perempuan yang Resah karena Bahasa Sunda Mulai Ditinggalkan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved