Selebaran Protes Terhadap PSSI Masih Terus Ditemukan di Beberapa Tempat di Kota Bandung

Di Kota Bandung, pada beberapa hari terakhir ini, memang tersebar selebaran-selebaran berisi protes untuk PSSI.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Yongky Yulius
Selebaran yang berisi protes untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga terlihat menempel di tiang lampu hingga pagar, tak jauh dari Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (5/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tak jauh dari Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, selebaran yang berisi protes untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga terlihat menempel di tiang lampu hingga pagar.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, Jumat (5/10/2018), beberapa selebaran itu terlihat menempel di dekat gerbang barat Balai Kota Bandung.

Selebaran berwarna putih hitam tersebut terlihat bergambar sang Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.


Tak ketinggalan, tulisan 'revolusi PSSI', '#EDYOUT', hingga 'Bumi Pasundan melawan' terlihat ada di selebaran itu.

Pada selebaran lainnya, terdapat pula tulisan 'PSSI hanya memberikan sanksi tanpa solusi apalagi prestasi'.

Di Kota Bandung, pada beberapa hari terakhir ini, memang tersebar selebaran-selebaran berisi protes untuk PSSI.

Selebaran itu mulai tersebar sejak Komdis PSSI merilis sanksi untuk Persib, Selasa (2/10/2018).

Sanksi itu berkaitan dengan tragedi meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirila, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Haringga tewas dikeroyok oknum Bobotoh menjelang laga Persib versus Persija dalam lanjutan Liga 1 2018, Minggu (23/9/2018).

Up Side Down World Bandung, Anniversary #2 Diskon 50%, Hadirkan Suasana Seru dan Ceria

Sebelumnya, menanggapi sanksi tersebut, beberapa pendukung tim kebanggan Bandung dan Jawa Barat itu pun kecewa.

Shella Nugraha (23), perempuan bobotoh asal Kota Bandung mengaku kecewa atas sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap Persib.

Menurutnya, sanksi yang diberikan cenderung berlebihan.

"Mulai dari sanksi larangan menonton home atau away, denda, pemain dilarang bermain beberapa pertandingan, saya sudah mengira sebelumnya, dan ternyata memang benar. Tapi saya rasa itu 'berlebihan'," ujarnya kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Rabu (3/10/2018).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved