Jembatan Unpad Senilai Rp 12 Miliar Sudah Terbengkalai Selama 2 Tahun

Penutupan itu karena ada retakan jalan serta tanah amblas. Terlihat jelas retakan itu tepatnya di bahu jembatan.

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Resi Siti Jubaedah
Jembatan penghubung jalan utama dengan dengan kampus Universitas Padjadjaran sudah dua tahun terbengkalai. Jembatan ini terletak di sebelah utara Kampus Unpad, Jatinangor, Kamis (4/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sudah dua tahun jembatan Universitas Padjadjaran yang dibangun mencapai dana Rp 12 miliar terbengkalai.

Jembatan itu terletak di sebelah utara gedung Rektorat Unpad (Universitas Padjadjaran) kampus Jatinangor, penghubung antara jalan utama dengan kampus Unpad.

Dari pantauan Tribun Jabar, jembatan tersebut ditutup pagar besi berwarna kuning dan beberapa bambu agar tak dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

Penutupan itu karena ada retakan jalan serta tanah amblas. Terlihat jelas retakan itu tepatnya di bahu jembatan.

Menurut Sekretaria Direktorat Sarana Prasarana Unpad, Edward Hendri, jembatan yang dibangun pada era Prof Ganjar Kurnia, Rektor Unpad periode 2007 hingga 2015, menghabiskan dana sebesar Rp 12 miliar.

Persib Bandung Pincang Lawan Madura United, Mario Gomez Siapkan Antisipasi Ini

Jejak Panglima TNI Hadi Tjahjanto Membanggakan, Si Otak Setan Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Sejak akhir tahun 2015, di bawah kepemimpinan Prof Trihanggono, jembatan tersebut ditutup.

“Dana pembangunannya dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Unpad. Kebetulan saya waktu itu sebagai Ketua Panitia lelang, PPK-nya Pak Rizal. Pembangunan ditangani oleh PT Gunakarya. Saat ini sebetulnya jembatannya tidak ada apa-apa, ditutup karena rekayasa lalu lintas saja,” ujar Edward Hendri saat dihubungi Tribun Jabar, Kamis (4/10/2018).

“Waktu Rektor Unpad terdahulu (Ganjar Kurnia) diputuskan jalur utamanya di utara. Lalu, berganti rektor (Trihanggono) kebijakannya berubah, di selatan dibuka, jalan di utara ditutup,” ujar Edward.

Edward juga menjelaskan mengenai retakan jembatan, diibaratkan retakan di jembatan tersebut sama dengan retakan tembok di rumah pada umumnya.


“Soal kontruksi jembatan saya jamin tidak apa-apa. Bahkan untuk menyakinkan, kami melakukan tes secara keilmuan. Orang-orang geofisika Unpad, ahli urusan tanah yang menilainya. Mereka menyimpulkan tidak apa-apa,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan penyebab retaknya tembok di pinggir jembatan karena penurunan tanah bukan kontruksinya.

Rencananya jembatan tersebut akan diperbaiki oleh pihak Unpad dan membutuhkan biaya sebesar Rp 400 juta.

“Tidak dalam waktu dekat memperbaikinya, karena ada prioritas yang lain. Di antaranya target memperbaiki Jalan Cileles di sekitaran rektorat Unpad, yang aspalnya sudah tergerus air hujan. Jembatannya sendiri pasti diperbaiki,” ujar Edward.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved