20 Kios di Pasar Sayati Kabupaten Bandung Tak Bisa Dipakai Jualan, Terhalang Tumpukan Sampah

"Di sini itu, kalau sampah diangkut dan bersih, terus lama kelamaan lagi gak diangkut gitu aja terus," katanya

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mumu Mujahidin
Sampah di Pasar Sayati 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, MARGAHAYU - Puluhan kubik sampah tampak menggunung di bagian belakang Pasar Sayati Indah, Kabupaten Bandung dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya puluhan pedagang di Pasar Sayati Indah, terpaksa tidak berjualan sebab tumpukan sampah menutupi halaman kios mereka.

"Ada 20 kios yang tidak beroperasi karena sampah menumpuk di depan kios," ujar seorang pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pusat Pembelanjaan Sayati Indah (HIPPPSI), Ahmad (51) di Pasar Sayati, Kabupaten Bandung, Rabu (3/10/2018).

Pascasanksi PSSI, Begini Hitung-Hitungan Peluang Persib Bandung Juara Liga 1 2018

Menurutnya, pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung tidak rutin, sehingga puluhan kubik sampah pasar tersebut menumpuk dan mengganggu aktivitas penjual.

"Di sini itu, kalau sampah diangkut dan bersih, terus lama kelamaan lagi gak diangkut gitu aja terus," katanya.

Menurutnya, pada Senin (1/10/2018) lalu tum

pukan sampah tersebut rencananya akan diangkut. Namun, hingga hari ini tidak ada kejelasan apakah akan diangkut sebab sampah tetap menumpuk.

"Sudah konfirmasi ke Kepala UPT Margahayu, tapi tidak ada yang jelas (soal pengangkutan). Seluruh pedagang kecewa dengan kondisi pasar yang semrawut dengan adanya sampah," katanya.

Ia mengaku sedih melihat para pedagang yang memaksa berdagang meski kiosnya hampir tertutup sampah. Kondisi tersebut membuat para pedagang merugi dan tidak memperoleh untung seperti biasanya. Para pedagang hanya mendapat uang Rp 50 sampai Rp 100 ribu per hari.


Ia berharap Dinas LH Kabupaten Bandung segera mengangkut sampah di Pasar Sayati tersebut. Karena keberadaan tumpukan sampah tersebut membuat pedagang tidak bisa berjualan.

Seorang pengunjung Pasar Sayati, Ai Komala (39) mengaku kaget dengan kondisi bagian belakang pasar Sayati yang dipenuhi sampah. Tumpukan sampah tersebut cukup mengganggu karena menutup akses kios yang berjualan.

"Iya kaget banyak sampah seperti ini. Mengganggu apalagi kalau dibiarkan kan bisa bau dan menjadi sumber penyakit," katanya di Pasar Sayati.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved