Gempa Donggala
Pascagempa Donggala dan Tsunami Palu, Warga Ramai-ramai Ambil BBM Langsung dari Tangki Milik SPBU
Selain itu, pascagempa Donggala dan tsunami Palu, akses jalan dari Terminal BBM Palu dan Sulbar rusak dan tertutup longsor, tak dapat dilalui.
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID- Bahan bakar minyak (BBM) merupakan satu di antara kebutuhan mendesak di Palu dan Donggala pascagempa dan tsunami, Jumat (28/9/2018).
Di tengah mendesak kebutuhan akan BBM, warga Palu berusaha mendapatkan sendiri BBM dari SPBU.
Dari foto yang diambil fotografer Tribunnews, warga tampak mengantre di SPBU 74.941.03 di Palu, Minggu (30/9/2018).
Padahal SPBU Lolu Utara, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, itu sedang beroperasi.

Warga yang membentuk antrean panjang itu terdiri anak-anak hingga orang dewasa, laki-laki dan perempuan.
Mereka masing-masing membawa wadah untuk bisa menampung BBM, mulai dari botol plastik hingga jeriken.
Dalam foto, warga tampak berusaha mendapatkan BBM dari tangki penampung milik SPBU.

Melalui rilis pada Minggu (30/9/2018), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebut listrik masih padam di Palu.
Namun, warga pun tak bisa menyalakan genset karena pasokan BBM sangat terbatas.
"Terbatasnya BBM menyebabkan genset tidak beroperasi," ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Warga sangat perlu BBM bukan hanya untuk menyalakan genset tetapi juga untuk kebutuhan transportasi dan menemukan air bersih.

"BBM terbatas, kendaraan tidak beroperasi dan pompa air tak jalan," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, ada beberapa penyebab krisis BBM di Donggala dan Palu.
"Terminal BBM Donggala rusak sehinga tak dapat menyalurkan BBM," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, pascagempa Donggala dan tsunami Palu, akses jalan dari Terminal BBM Palu dan Sulbar rusak dan tertutup longsor, tak dapat dilalui.
"Untuk mengatasi pasokan BBM akan dilakukan melalui TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli, dan TBBM Pare-Pare," ujar Sutopo Purwo Nugroho.