Rumah Hantu di Lahan Proyek Tol Cisumdawu, Setengah Jadi dan Dibiarkan Kosong

Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tengah hari di Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, pekan lalu, Rabu (19/9/2018), terasa terik dan berdebu.

Debu-debu yang berasal dari tanah merah di lokasi proyek pengerjaan Tol Cisumdawu terbawa angin sampai ke dekat permukiman warga.

Sekitar 200 meter dari permukiman warga di Desa Sirnamulya, sebuah rumah berdiri, sendirian.

10 Instansi Pusat dan Daerah yang Paling Banyak Diserbu Pelamar CPNS 2018 https://t.co/tgN6igtTnA via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 28, 2018

Berdinding tripleks yang dicat kasar, atap rumah menggunakan seng yang sudah rusak di sana-sini.

Bagian dalamnya kosong, lantainya masih tanah, Atang (55), warga Desa Sirnamulya, yang siang itu kebetulan melintas, mengatakan, sejak dibangun beberapa bulan lalu, rumah itu memang selalu dibiarkan kosong.

"Pemiliknya tak tinggal di situ," ujarnya saat ditemui Tribun.

Atang mengatakan, rumah itu hanya "dihuni" manekin buntung yang disimpan di pinggir jendela, yang bila dilihat dari jauh tampak seperti orang yang sedang mengintip di jendela.

Rumah "jadi-jadian" itu, ujarnya, adalah satu dari sekian banyak "rumah hantu" yang dibangun di Desa Sirnamulya.

Lokasinya terpisah dan sebagian besar dibuat seadanya. Bangunan-bangunan itu disebut "rumah hantu" karena memang dibangun bukan dengan tujuan untuk dihuni. Sebagian besar bangunan dibiarkan begitu saja setelah selesai dibangun.

"Dibangunnya kilat, pakai bahan-bahan murah, kemudian dibiarkan saja da yang punyanya mah tinggal di tempat lain, di rumah betulan," ujar Atih (48), warga Desa Pamekaran yang sering melintas daerah Sirnamulya.