Aldi, Nelayan yang 1,5 Bulan Terombang-ambing di Laut Ternyata Sudah 3 Kali Hanyut, Kini Dia kapok
Di matanya, pekerjaan itu menjanjikan hingga Aldi bisa menopang ekonomi keluarga.
TRIBUNJABAR.ID, MANADO - Mimpi beroleh uang banyak membawa sejumlah pemuda ke atas rakit.
Pekerjaan yang berisiko tinggi itu ternyata tak seindah mimpi.
Gaji yang mereka peroleh tak sepadan.
"Ia dikontrak satu tahun dengan gaji dua juta setengah rupiah per bulan, " kata dia.
Net mengakui dirinyalah yang meminta Aldi agar naik rakit.
Di matanya, pekerjaan itu menjanjikan hingga Aldi bisa menopang ekonomi keluarga.
"Teman-temannya banyak yang naik rakit juga," ujarnya.
Net bukannya tidak paham dengan resiko yang akan dialami anaknya.
Namun tekanan ekonomi membuatnya terpaksa merelakan anaknya berjuang di lautan.
"Memang di rakit itu mesti kuat mental, mandiri serta kuat fisik, bahayanya banyak, saya suruh ia bawa Alkitab dan berdoa setiap pagi dan malam," katanya.
Ungkap Net, Aldi yang masih bujang kerap memberikan gajinya untuk kedua orangtuanya.
Terakhir Aldi membiayai biaya rumah sakit ketika Net masuk rumah sakit.
Net menyatakan, Aldi bukan kali ini saja hanyut.
Sebelumnya sudah dua kali ia hanyut.
"Namun kala itu bisa diselamatkan kapal," beber dia.
Pada peristiwa ketiga ini, ia benar benar kapok.
Sebut Net, sang anak masih trauma.
"Ia katakan tak mau kerja di rakit lagi, dia inginnya kerja di kapal laut saja, " katanya. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)