Pilpres 2019
Yusril Ihza Mahendra Akan Diajak Gabung Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Ahmad Rofiq berujar, komunikasi akan dijalin untuk mengajak Yusril bergabung.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -- Kubu Jokowi-Ma'ruf akan mengajak Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, untuk bergabung mendukung bakal calon presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.
PBB memang belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2019.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Ahmad Rofiq berujar, komunikasi akan dijalin untuk mengajak Yusril bergabung.
"Iya, pada waktu yang sangat tepat akan kita lakukan pembicaraan bersama dengan Yusril. Apakah dia bergabung, apakah tidak, kita hormati," ujar Rofiq di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Pada Sabtu (8/9/2018) lalu, Yusril sempat mengatakan, tak ada kewajiban seorang Presiden petahana untuk cuti atau mundur dari jabatannya ketika mencalonkan diri sebagai Presiden pada periode berikutnya.
Menurut Rofiq, pernyataan itu, bukan berarti Yusril dipastikan akan bergabung ke kubu Jokowi-Ma'ruf.
• Bawa Potongan Kepala Istrinya ke Polisi, Pria Ini Mengaku Bunuh Istrinya Karena Selingkuh
• Kisah Pak Eko Perjuangkan Rumah, Lempar Surat ke Jokowi, Dikejar Paspampres, Ngumpet di Toilet
"Pandangan Yusril itu, realistis ya. Sebagai pimpinan negara memang enggak boleh ada istilah cuti," ucap Rofiq.
"Jadi menurut saya pandangan Yusril itu clear untuk kepentingan bangsa dan negara."
Sampai saat ini, ucap Rofiq, Yusril belum menentukan arah pilihan ke kubu Jokowi atau Prabowo.
Namun, ia meyakini, Yusril akan bergabung pada momentum yang tepat.
"Jadi bisa saja, secara hati kecilnya, pak Yusril condong ke pak Jokowi. Bisa saja. Tapi kita lihat nanti," kata Rofiq.(*)