Pria Ini Mampu Bertahan Hidup 133 Hari di Tengah Lautan, Minum Darah Hiu untuk Bertahan Hidup
Saat serangan tersebut diluncurkan, kapal hancur hanya Poon yang berhasil bertahan hidup dari serangan itu.
TRIBUNJABAR.ID - Perjuangan seorang pria yang bertahan hidup di lautan selama 133 hari telah menjadi salah satu rekor dunia.
Kisahnya terjadi pada seorang pria China bernama Poon Lim.
Ia tak menyangka akan menjalanai hari-hari terakhirnya di lautan.
Dikisahkan selama Perang Dunia II, Poon dan 52 penumpang berada di sebuah kapal Inggis melakukan perjalanan dari Cape Town Afrika Selatan menuju Suriname.
Sialnya, kapal selam Jerman melacak keberadaannya dan meluncurkan torpedo untuk menenggelamkan kapal yang di tumpangi Poon.
Saat serangan tersebut diluncurkan, kapal hancur hanya Poon yang berhasil bertahan hidup dari serangan itu.
Poon dengan cepat meraih jaket keselamatan dan melompat ke lautan, sebab jika Poon tak segera melompat mungkin ia sudah terbunuh.
• Cina - Rusia Latihan Perang Skala Besar, Ancaman untuk Amerika Serikat?
Di atas rakit tersebut sudah tersedia banyak bahan makanan termasuk lampu dan beberapa liter air.
Untuk itulah Poon berhasil bertahan hidup selama beberapa hari di lautan, namun setelah persediaan itu habis Poom benar-benar hidup nelangsa.
Dikatakan Poom juga tak bisa berenang, dan satu-satunya cara untuk selamat adalah bertahan di rakit tersebut sambil menunggu bantuan atau melihat daratan.
Selama itulah ia harus benar-benar berusaha untuk bertahan hidup, Poon mengaku untuk mengisi isi perutnya dan bertahan dari dehidrasi ia harus meminum darah Hiu.
Poom menggunakan kait sebagai alat menusuk hiu, memotong ususnya dan meminum darah hiu untuk menghindari dehidrasi.
Teknik yang digunaka Poon adalah metode untuk memasak makanan di Hainan China.
• Orang Terdekat Ungkap Bagaimana The Sacred Riana di Belakang Layar, Ada Saatnya Dia Bisa Bicara
Selama itu Poon menderita mabuk laut parah, kulit terbakar, kemerosotan psikologis dan ia juga tak mendapat bantuan apapun.
Ketika beberapa kapal besar lewat mereka hanya mengabaikan Poon dan tidak berhenti untuk menolongnya.