Tergiur Gaji Rp 1 Juta per Minggu, Dua Gadis asal Sumedang Dipaksa Jualan Miras
"Menginap dulu di rumah Marsel di Cicalengka, baru berangkat Selasa (21/8) pakai bus," ujar NT.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tergiur iming-iming gaji besar, NT (18), warga Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, justru tertipu dan terpaksa bekerja di tempat yang tak diinginkannya.
Hal tersebut diceritakan NT ketika ditemui Tribun Jabar di Mapolsek Tanjungsari, Senin (3/9/2018).
Kepada Tribun Jabar, NT bercerita, dirinya mencari info lowongan kerja di jejaring facebook. Tak banyak pilihan untuknya mengingat NT hanya memiliki ijazah SMP.
Dari facebook lah NT berkenalan dengan seorang wanita yang mengaku bernama Marcellamumu (Marsel), orang yang menawarinya pekerjaan di Bali.
"Dia lanjut di WA, bilangnya ada loker di Bali, untuk pelayan kafe," ujar NT.
Kepada NT, wanita itu mengatakan bahwa bila mengambil pekerjaan tersebut, NT akan jadi pelayan kafe biasa dan digaji Rp 1 Juta per minggu.
NT pun mengajak temannya, TN (16), yang juga sedang mencari pekerjaan. Keduanya berangkat dari Tanjungsari Senin (20/8), namun tidak langsung berangkat ke Bali.
"Menginap dulu di rumah Marsel di Cicalengka, baru berangkat Selasa (21/8) pakai bus," ujar NT.
Sayangnya, harapan tak sesuai dengan kenyataan, sesampainya di Bali, NT dan TN ternyata dipekerjakan bukan di kafe biasa.
• Ini Dia Atlet Indonesia yang Mendapatkan Bonus Paling Banyak di Asian Games 2018
• Daftar Lengkap Peraih Medali Indonesia di Asian Games 2018 dan Rincian Hadiahnya
NT dan TN pun harus menjajakan minuman beralkohol pada para pengunjung yang datang ke kafe tempat mereka bekerja.
Bayarannya pun tak sesuai dengan janji Marsel yang Rp 1 juta per minggu, atau Rp 4 juta per bulan.
Besar upah kedua remaja tersebut tergantung pada jumlah minuman keras yang berhasil mereka jual.
"Seminggu itu, saya hanya dibayar Rp 200 ribu, sementara TN dapat Rp 400 ribu," ujar NT.
Tak hanya itu, keduanya pun harus memakai pakaian terbuka atau seksi saat bekerja.