Perempuan Ini Minta Ubah Status KTP Jadi Single Gara-gara Suaminya Nikah Siri untuk Keempat Kalinya
Hanya seorang wanita duduk di sudut bangku bagian kanan ruang sidang itu. Raut wajahnya gelisah dan muram.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ruang sidang di lobi timur Pengadilan Negeri Jakarta Barat tampak sunyi.
Hanya seorang wanita duduk di sudut bangku bagian kanan ruang sidang itu. Raut wajahnya gelisah dan muram.
Di terlihat sibuk membuka berkas-berkas yang dikeluarkan dari tas selempang hitam.
Nopa, warga Cengkareng, Jakarta Barat, ini hendak mengubah status yang tersemat di identitas Kartu Tanda Penduduknya (KTP) dari menikah ke janda atau single.
Selain itu, ia juga hendak mengubah Kartu Keluarga (KK) miliknya tanpa disertai nama suami ke pengadilan.
Ia gundah, hatinya sakit lantaran suaminya telah menikah sebanyak empat kali.
Yang membuat hatinya kian tersayat, Suaminya tak acuh dengan kejelasan hubungan mereka.
"Saya perlu status yang asli, meski dia sudah nikah sama yang baru lagi, saya butuh kejelasan. Saya maunya status janda, atau single," keluhnya kepada TribunJakarta.com, pada Senin (3/8/2018), Jakarta Barat.
Nopa dan suaminya pertama kali bertemu saat dirinya memutuskan untuk pindah ke Jakarta dari kampung halamannya di Lampung.
Mereka hidup bersama hingga kini tanpa adanya status perkawinan secara resmi dari Kantor Urusan Agama (KUA).
• Kebakaran Pasar Gede Bage, Dua Jam Api Belum Padam
• Peraih Emas Diberi Bonus Fantastis, Begini Nasib Para Atlet yang Tak Raih Medali di Asian Games 2018
• Ada Jenderal Penyusup di Balik Operasi Kopassus Tumpas Pembajak Pesawat DC 9 Woyla, Siapa Dia?
Berkat campur tangan kerabat suaminya, dirinya mendapatkan status menikah di KTP dan KK secara sah.
Pihak keluarga Nopa pun tak menaruh curiga sejak awal pada keduanya lantaran orang tuanya terpisah jauh di Lampung.
Selama hidup bersama tanpa menikah itu, Nophi dikaruniai satu orang anak laki laki.
"Saya melahirkan satu orang anak laki laki dari suami saya tanpa menikah. Kemudian kehidupan saya mulai berbeda saat suami saya menikah sirih lagi dengan perempuan lain. Sudah 4 kali hingga saat ini dia menikah sirih," terangnya.
Ia pun dan anak semata wayangnya tak jarang menerima kekerasan fisik dari sang suami.
"Anak saya sering terkena kekerasan fisik. Saya juga sering sekali terlibat adu mulut berantem. Masalah ekonomi tak pernah diperhatikan. Yang diperhatikan istrinya yang lain," tuturnya.