Menikmati Sejuknya Hawa Pengunungan Petak 84, Santai Bermain Hammock Sambil Berkemah

"TNGGP nantinya tinggal memberikan arahan, supaya bisa tempat ini berkembang dengan tetap memperhatikan konservasi alamnya," ujarnya.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Pengunjung tengah bersantai di Petak 84 di Desa Gekbrong, CIanjur 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kabid Pengelolaan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Wilayah I Cianjur, Ir V Diah Qurani Kristina MSi, berharap peran aktif warga dalam mengembangkan kawasan petak 84 di Desa Gekbrong, menjadi kawasan wisata alam.

"Hal pertama yang kami lakukan adalah mengembangkan kawasan wisata berbasis masyarakat. Kebetulan bulan ini berbarengan dengan hari Konservasi Alam Nasional, jadi sangat tepat untuk kami lebih kenalkan lagi kawasan petak 84 ini," kata Diah, Minggu (26/8/2018).

Ia mengatakan petak 84 digunakan untuk acara kemah konservasi yang diikuti oleh 30 peserta dari kalangan remaja. Selain mengadakan kemah konservasi TNGGP juga mengadakan acara jalan sehat lalu ada pameran produk sayuran yang dikerjasamakan dengan masyarakat setempat.

"Kami gandeng beberapa pihak untuk mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan wisata, hal ini juga sejalan dengan program desa," kata Diah.

Jadwal Asian Games 2018 Senin 28 Agustus 2018, Menanti Sepak Terjang Indonesia di Final Bulutangkis

Diah mengatakan, mulai dari perencanaan pariwisata sampai bergotong royong membersihkan kawasan selalu melibatkan masyarakat. Ia menilai selama ini masyarakat yang bergerak di awal dan selalu berperan aktif.

"Desa Gekbrong ini merupakan penyangga kawasan Taman Nasional, di kawasan ini kami upaya pertanian organik, penggunaan pupuk organik, dan pemanfaatan penangkapan area air dengan menggunakan biopori, kami menggandeng beberapa perusahaan untuk mengembangkan kawasan ini agar lebih dikenal luas masyarakat," katanya.

Diah mengatakan di petak 84 yang peminatnya banyak, nantinya akan dikembangkan wisata yang mirip dengan kawasan wisata Pokland di Haurwangi. Di kawasan ini sudah terbentuk bmi perkemahan, dan tegakan Pinus untuk membuat Hammock atau ayunan.

"TNGGP nantinya tinggal memberikan arahan, supaya bisa tempat ini berkembang dengan tetap memperhatikan konservasi alamnya," ujarnya.

Ini 4 Negara yang Lolos Semifinal Sepak Bola Asian Games 2018

Petak 84 mempunyai luas 4 hektare dengan tegakan Pinus yang membuat hawa pegunungan di kawasan ini sejuk dan dingin. Hanya beberapa menit saja dari Pasar Gekbrong, tak sulit untuk menemukan petak 84 yang kini mulai banyak digandrungi oleh warga.

"Harapannya, warga untuk mengelola dengan membenahi jalan dengan tetap memperhatikan konsep konservasinya," kata Diah.

Seorang pengunjung Ismiati (21), mengatakan hawa sejuk dan dingin di kawasan perak 84 memang membuat betah setiap pengunjung yang datang. Namun ia melihat penataan yang masih kurang dan fasilitas lainnya seperti kamar kecil dan tempat sampah yang belum begitu banyak.

"Tempatnya sejuk dan dingin, mungkin karena berada di kaki gunung, lumayan betah hanya saja perlu penataan lebih lanjut," kata Ismiati.(fam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved