Wisata Ziarah

Ribuan Orang Lepas Alas Kaki Ikuti Acara Buka Sirap di Makam Kramat Buyut Trusmi Cirebon

Sirap berarti memakai kayu jati. Jadi, dulunya menurut kepercayaan Jawa, sifat Allah itu ada 20 sifat.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
tribunjabar/siti masithoh
Buka Sirap di Makam Kramat Buyut Trusmi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ribuan orang mengikuti acara peringatan Buka Sirap di Makam Kramat Buyut Trusmi, Blok Jeruk, Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (27/8/2018) siang.

Acara itu sebelumnya bernama Buka Sirab, namun beberapa waktu lalu diganti menjadi Buka Sirap.

Awalnya, acara Buka Sirap dilaksanakan delapan tahun sekali, namun diubah menjadi empat tahun sekali.

Dedi Mulyadi Itikaf di Masjid yang Sejak 1960 Tak Pakai Pengeras Suara tapi Jemaahnya Taat Ibadah

Sirap berarti memakai kayu jati. Jadi, dulunya menurut kepercayaan Jawa, sifat Allah itu ada 20 sifat.

"Makanya sifatnya Allah itu tidak diganti, hanya dibuka, dipelajari, diresapi, dan dihayati," ujar Kepala Juru Adat Buyut Trusmi, Tonisyah, saat ditemui di Makam Kramat Buyut Trusmi, Desa Trusmi Wetan, Senin (27/8/2018).

Buka Sirap di Makam Kramat Buyur Trusmi
Buka Sirap di Makam Kramat Buyur Trusmi (tribunjabar/siti masithoh)

Acara itu diikuti oleh pengunjung dari berbagai kota yang ada Indonesia, di antaranya Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, dan masih banyak lagi.

Buka Sirap tersebut akan dilaksanakan selama satu pekan, hingga Minggu (2/9/2018) malam.

Dari acara tersebut, ada yang menarik perhatian yakni setiap orang yang datang ke makam itu  semuanya melepas alas kaki.

Hal itu sebagai bentuk penghormatan ketika bertamu ke rumah seseorang.

"Tanda penghormatan saja, ketika masuk ke rumah orang kan juga harus dibuka, masa masuk ke rumah orang pakai sepatu," katanya sambil tersenyum kepada Tribun Jabar.

Memasuki bagian dalam, kita akan melihat ribuan orang sedang bergotong royong berestafet memindahkan kayu yang lama untuk diganti dengan kayu jati yang baru.

estafet piring makanan
estafet piring makanan (tribunjabar/siti masithoh)

Ratusan warga yang lainnya bergotong royong berestafet memindahkan piring berisi makanan untuk makanan orang yang ada di sana.

Sementara itu, di bagian dapur ada ratusan ibu-ibu yang sedang memasak.

Masuk ke bagian lebih dalam, ada puluhan warga yang sedang menghaluskan kayu jati.

Di atas sebuah bangunan, ada beberapa orang yang berpakaian putih yang biasa disebut abdi dalam.

Meskipun ribuan orang memadati makam, semua rangkaian acara tersebut tampak tertib dan tidak gaduh.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved