Asian Games 2018

Fenomena Bangku Kosong tetapi Tiket Habis, Ramai Dibicarakan - Ini Penjelasan Inasgoc

Keluhan ini ramai dibicarakan pada saat laga final bulu tangkis beregu putra yang mempertemukan Indonesia dan China, Rabu (22/8/2018) lalu.

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com
Sejumlah bangku kosong tampak di Istora pada pertandingan nomor perorangan bulu tangkis Asian Games 2018, 24 Agustus 2018. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc), Erick Thohir, memberikan penjelasan terkait penjualan tiket dan fenomena bangku kosong pada perhelatan Asian Games 2018.

Dilansir Kompas.com, keluhan ini ramai dibicarakan pada saat laga final bulu tangkis beregu putra yang mempertemukan Indonesia dan China, Rabu (22/8/2018) lalu.

Antusiasme masyarakat terlihat ketika antrean pembelian tiket sudah mengular sejak pagi hari dan dinyatakan habis dijual tidak lama setelah loket dibuka.

Ada Calo Tiket Pertandingan Asian Games 2018 di GBK, Kentungannya Bisa 5 Kali Lipat Lebih

Panitia Asian Games Janjikan Penjualan Tiket Lebih Mudah

Publik yang sudah kecewa tidak mendapatkan tiket semakin keras mengkritik panitia ketika melihat ternyata banyak bangku kosong saat pertandingan berlangsung.

Mengetahui hal ini, Erick Thohir menjelaskan bahwa bangku kosong tersebut memang tidak dijual karena merupakan standar penyelenggaraan.

"Bangku yang ada di venue terbagi menjadi dua. Satu dijual terbuka dan satu yang khusus tidak dijual. Bangku dijual jumlahnya lebih banyak dan itu sering cepat habis," kata Erick Thohir dalam rilis kepada Kompas.com.


Adapun tipe bangku yang tidak dijual ditujukan khusus untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi olahraga dunia, hingga perwakilan sponsor.

"Alokasi khusus ini menjadi standar multievent. Inilah yang kerap disaksikan kosong adalah bangku jenis ini," ujar Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa bangku kosong itu adalah bagian dari sistem keamanan di setiap venue.

"Stadion tetap memerlukan beberapa ruang kosong untuk pergerakan petugas keamanan di tribune maupun jalur evakuasi. Ini adalah standar operasi keamanan yang berlaku untuk kepentingan darurat," ucap Erick Thohir.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap Asian Games 2018, Dewan Olimpiade Asia (OCA) menyetujui untuk menerapkan peraturan baru untuk bisa terkait peraturan bangku.

Sebelumnya, peraturan bangku yang tidak dijual adalah 20 persen dari kapasitas venue. Kini jumlah tersebut sudah dikurangi menjadi 10 persen alias 90 persen kapasitas venue untuk dijual karena melihat antusiasme penonton Indonesia. 

Tiket Seharga Rp 100 Ribu untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs UEA Langsung Ludes Hanya dalam 1 Jam

Erick Thohir menganggap hal ini sebagai sesuatu yang positif karena menyangkut euforia masyarakat memeriahkan dan mendukung atlet di Asian Games 2018.

Atas dasar ini, Erick Thohir selaku ketua panitia akan terus berusaha meningkatkan pelayanan hingga Asian Games 2018 berakhir pada 2 September mendatang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Inasgoc soal Fenomena Bangku Kosong tetapi Tiket Ludes"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved