Tali Penggerek Bendera Putus Saat Yohanis Pingsan, Seketika Bangun, Panjat Tiang Setinggi 15 Meter
Ternyata saat tali penggerek tersangkut, Yohanis tengah dirawat di tenda medis yang letaknya tak jauh dari tempat upacara.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Bocah SMP asal Kabupaten Belu mendadak viral di media sosial karena aksi heroiknya.
Remaja 13 tahun itu bernama Yohanis Gama Marschal Lau alias Joni.
Ia memanjat tiang bendera saat upacara tengah berlangsung.
Bukan tanpa sebab ia melakukan hal tersebut.
Yohanis memanjat tiang bendera karena tali penggerek tersangkut saat upacara peringatan Kemerdekaan RI ke-73 di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ternyata saat tali penggerek tersangkut, Yohanis tengah dirawat di tenda medis yang letaknya tak jauh dari tempat upacara.
Hal tersebut diceritakan oleh kakak kandung Yohanis, Siquito Marcal.
Melansir dari Kompas.com, Siquito mengatakan adiknya tengah mendapat perawatan akibat pingsan saat upacara belangsung.
Namun, Yohanis mendengar tentang tali penggerek bendera yang tersangkut sehingga bendera tak bisa dikibarkan.
Ia langsung bangkit dan bergerak menuju tiang bendera dan melakukan aksinya.
Siquito mengatakan aksi adiknya itu sepenuhnya dilakukan secara spontan.
• Bocah Penyelamat Prosesi Upacara Bendera Merah Putih Sudah Tiba di Jakarta
Yohanis memang sering memanjat pohon di dekat rumahnya usai pulang sekolah untuk membantu orang tuanya.
"Joni ini kalau di rumah, setelah pulang sekolah, dia membantu orangtua dengan mencari buah asam untuk dijual. Pohon asam yang tinggi bisa dipanjatnya," kata Siquito.
Oleh sebab itu, Siquito mengatakan adiknya terbiasa memanjat.
Bahkan tiang bendera setinggi 15 meter bisa dipanjat dengan mudah oleh adiknya.
Selain sering memanjat pohon asam, Yohanis juga sudah dua kali juara lomba panjat pinang yang digelar oleh pemerintah setempat dalam perayaan hari peringatan kemerdekaan RI.
"Waktu tahun 2016 lalu, Joni ikut lomba panjat pinang di depan Gereja Silawan dan mendapat hadiah satu unit kompor," ujar Siquito.
Pada 2017, Yohanis juga mengikuti lomba panjat pinang dan mendapat hadiah satu unit DVD Player.
Dua hadiah yang didapatkan Yohanis dari lomba panjat pinang itu diberika kepada orangtuanya.
"Jadi adik saya ini dua tahun berturut-turut dapat hadiah. Dan tahun 2018 ini sangat spesial karena berhasil panjat tiang bendera dan selamatkan bendera merah putih. Ini kebanggan buat kami sekeluarga," ucapnya.
Setelah Yohanis berhasil memperbaiki tali penggerek, bendera merah putih dikaitkan kembali dan berhasil dikibarkan.
Yohanis merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan.
• Bocah yang Nekat Panjat Tiang Setinggi 15 Meter saat Upacara, Hari Ini ke Jakarta Temui Jokowi
• Video Detik-detik Bocah SMP Panjat Tiang Bendera demi Pengibaran Merah Putih, Aksinya Tuai Pujian
Wakil Bupati Belu JT Ose Luan mengatakan atas aksi heroiknya, Yohanis dipanggil untuk berdiri di atas podium.
Dari foto yang beredar di media sosial, Yohanis tampak tersenyum saat berdiri di panggung.
Kakinya tak menggunakan sepatu namun badannya tetap berdiri tegap.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Yohanis memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangkan negara ini begitu besar," tuturnya.
Selain mendapat penghargaan dari Wakil Bupati Belu, Yohanis juga dipanggil ke Jakarta.
Yohanis diantar oleh kedua orangtuanya, Viktorina Fahik Marcal dan Lorenca Gama, serta Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi serta Kapolres Belu AKBP C Tobing.
"Tadinya saya cuma antar Yohanis di Bandara Udara El Tari Kupang. Dandim dan Kapolres Belu yang antar ke Jakarta," kata Komandan Korem 161 Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Sabtu (18/8/2018) pagi.
Tujuan Yohanis berangkat ke Jakarta untuk mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.
Namun, terkait dengan bentuk penghargaannya, Teguh belum dapat memastikan.
Selain itu, Yohanis juga mendapat beasiswa dari PT PLN (Persero).
PLN Peduli mengapresiasi tindakan tersebut dengan bantuan beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi strata 1 (S1).
• Kisah Pembawa Baki Bendera Merah Putih, Harus Fokus dan Kuat Menahan Senyum
PLN datang ke rumah Yohanis dan bertemu kedua orangtuanya.
Kedatangan itu untuk menyampaikan bahwa Yohanis akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga kuliah S-1.
Kelak besar nanti, Yohanes bercita-cita menjadi seorang tentara.