Antrean Pasien BPJS Membludak di Hasan Sadikin, Pihak RSHS Minta Maaf

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung meminta maaf soal yang membludaknya antrean pendaftaran pasien rujukan BPJS.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kamis (21/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung meminta maaf soal membludaknya antrean pendaftaran pasien rujukan BPJS.

Seperti diketahui, pada Rabu (15/8/2018) pagi, antrean pendaftaran pasien rujukan yang menggunakan BPJS membludak hingga baru bisa dilayani oleh petugas pada siang harinya.

"Kami mohon maaf ada keterlambatan (pelayanan pendaftaran). Kami sadar (kondisi itu membuat pasien) sangat tidak nyaman," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, Dr Nucki Nursjamsi Hidayat, kepada wartawan, termasuk Tribun Jabar di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (16/8/2018).

Nucki menjelaskan, antrean membludak itu lantaran sedang dilakukan uji coba sistem rujukan berjangka berbasis kompetensi secara daring.

Pada saat uji coba itu, kata Nucki, pasien rujukan diharuskan mendaftar terlebih dahulu secara online di fasilitas kesehatan sebelumnya yang merujuk ke RSHS.

"Tanggal 15 Agustus, terdapat suatu kejadian yang tidak biasa. Di RSHS namanya antrean, setiap hari sekitar 1.300 pasien rujukan BPJS yang melakukan pendaftaran. Nah, kemarin terjadi keterlambatan diakibatkan sistem belum optimum," katanya.

"Kemarin sistem sedang diuji coba. Pendaftaran rujukan biasanya manual, tapi kemarin sistemnya online. Software-nya belum optimal atau petugas belum terlatih dengan baik. Jadi kemarin terlambat sampai siang jam 10-11, padahal biasanya jam 8 sudah terlayani," katanya.

Uji Coba hingga Akhir Agustus

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Herman Dinata Mihardja, mengatakan, sistem online tersebut setidaknya akan diuji coba hingga 31 Agustus.

Implementasinya, katanya, serentak dilakukan secara nasional, termasuk di Bandung.

"Harapannya, melihat perkembangan nanti, pada 1 September (mudah-mudahan) sudah berjalan lancar sampai seterusnya. Untuk di Bandung, 192 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas tingkat lanjutnya sudah 40 yang sedang diujicoba," katanya

Lebih lanjut Herman mengatakan, pada sistem online ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Pertama, pasien rujukan yang merupakan peserta JKN aktif harus mendaftar secara online di fasilitas kesehatan sebelumnya yang merujuk ke RSHS.

Di sana, nantinya, pasien akan mendapatkan nomor rujukan enam digit.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved