Pria Tua Ini Rela Menunggui dan Rutin Perbaiki Jembatan Bambu Ini Demi Masyarakat
Seorang warga Desa Setu Wetan, Tokid (60), rela menunggui Jembatan Kedung Bawang yang terbuat dari bambu dan kayu.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Seorang warga Desa Setu Wetan, Tokid (60), rela menunggui Jembatan Kedung Bawang yang terbuat dari bambu dan kayu.
Jembatan yang memiliki lebar 1,6 meter dan panjangnya 30 meter itu menjadi penghubung antara Kecamatan Weru dan Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Setiap hari, pria yang juga merupakan ketua Rt itu memperbaiki jembatan tersebut sedikit demi sedikit.
• Pemberi Suap pada Anggota KPU dan Ketua Panwaslu Garut Dituntut 2,5 Tahun Penjara
• Kerinduan Bobotoh Akan Sosok Kim Jeffrey Kurniawan Terjawab di Stadion Wiradadaha
Ia memperbaiki bambu-bambu yang mulai lepas dari jembatan dengan cara memakunya.
Untuk memenuhi kebutuhan material perbaikan jembatan, Tokid hanya mengandalkan uang kas dari warga yang memberi secara sukarela.
Pria yang tak lagi muda itu masih sigap memperbaiki setiap bagian jembatan.
Setiap hari, ia hanya ditemani kotak hijau untuk menampung uang kas dari pengguna jembatan.
"Saya melakukan aktivitas ini sejak tahun 2010. Prihatin takut ada apa-apa, kan jembatannya sudah mulai rapuh," kata Tokid saat ditemui di Jembatan Kedung Bawang, Rabu (15/8/2018).
Delapan tahun membantu memperbaiki jembatan itu juga dilakukan demi kelancaran aktivitas hilir hulu masyarakat di dua kecamatan.
Pasalnya, jembatan tersebut menjadi alternatif utama maysrakat, khususnya untuk akses perekonomian. (*)