Literasi Digital
Internet Sering Dimanfaatkan Teroris untuk Sebarkan Paham Radikal
"Pelaku teror juga menggunakan internet untuk merekrut anggota," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat, Yaya Sunarya,
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Saat ini, perkembangan teknologi internet semakin pesat
Bahkan, internet seolah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat.
"Pelaku teror juga menggunakan internet untuk merekrut anggota," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat, Yaya Sunarya, dalam kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Melawan Radikalisme dan Terorisme, di Hotel Luxton, Jl Kartini, Kota Cirebon, Kamis (9/8/2018).
• Lawan Mitra Kukar, Misi Persib Bandung Tinggalkan PSM Makassar di Klasemen Sementara Liga 1 2018
Ia mengatakan, para pelaku teror itu menjadikan internet sebagai media untuk mencuci otak atau radikalisasi, bahkan tanpa perlu tatap muka.
Yaya menyontohkan ISIS yang berhasil merekrut warga Indonesia meski tidak bertatap muka secara langsung.
"Janji-janji kosong yang disampaikan mampu membuai hingga berangkat ke Syria," ujar Yaya Sunarya.
Hal itu, menurut Yaya, merupakan dampak negatif internet yang paling membahayakan.
• Gara-gara Jenderal Kardus, Demokrat Sulit Gabung Koalisi Prabowo
Karenanya, literasi digital diperlukan untuk menyaring derasnya arus informasi yang masuk melalui internet.
Pasalnya, informasi-informasi yang tidak jelas itu merupakan cikal bakal atau bibit paham radikal.
Kegiatan bertema 'Saring Sebelum Sharing' itu tampak dihadiri puluhan peserta dari sejumlah komunitas dan mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Cirebon.
• Dengar Gugatan Pilbup Cirebon Ditolak MK, Pasangan Terpilih Sunjaya - Imron Optimistis dari Awal