Ibadah Haji 2018
Tak Sembarang Orang Bisa Masuk Ka'bah, Ini Keluarga yang Memegang Kunci Ka'bah Sejak Jaman Nabi
Sebelum Islam datang, Ka’bah menjadi pusat peribadatan, ekonomi, sosial, budaya, dan seni masyarakat Mekkah dan sekitarnya.
TRIBUNJABAR.ID, MEKKAH - Ka'bah merupakan bangunan yang sakral dan kiblat bagi umat Islam.
Umat muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong mendatangi Ka'bah untuk menjalankan ibadah umrah dan rukun Islam ibadah haji.
Dalam sejarahnya, seperti dimuat laman NU Online, Ka’bah merupakan bangunan yang sangat penting dan sangat dihormati oleh masyarakat Mekkah dan mereka yang tinggal di sekitarnya.
Sebelum Islam datang, Ka’bah menjadi pusat peribadatan, ekonomi, sosial, budaya, dan seni masyarakat Mekkah dan sekitarnya.
Sementara setelah Islam datang, Ka’bah menjadi ‘titik temu’ seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Mereka berbondong-bondong datang ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima, haji. Di samping ibadah umrah.
Ka’bah juga memiliki pintu, kunci dan gembok, talang, dinding, dan lainnya.
Setiap saat Ka’bah ditutup dan dikunci. Tidak sembarang orang bisa masuk Ka’bah.
Karena hanya orang-orang tertentu saja lah -yang diizinkan Raja Arab Saudi sebagai Pelayan Mekkah-Madinah- yang diperbolehkan masuk ke Ka’bah.
• Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jateng
• Gaya Pacaran Verrel Bramastra dan Natasha Wilona Disebut Terlalu Dewasa, Ini Tanggapan Sang Ibu
Dari situ muncul pertanyaan, siapa yang ditugaskan untuk membawa dan menyimpan kunci pintu Ka’bah?
Dilansir al-arabiya, selama lebih dari 16 abad -bahkan sebelum Islam datang, anak cucu Qusai bin Kilab bin Murah merupakan orang yang ditugaskan untuk merawat Ka’bah, termasuk yang menyimpan kuncinya.
Memang, pada saat itu Qusai menduduki jabatan al-Sadanah, yaitu pihak yang bertanggung jawab atas pakaian dan kunci Ka’bah.
Qusai menyerahkan kunci Ka’bah kepada anak pertamanya, Abdu al-Dar.
Lalu, Abdul al-Dar menyerahkan kunci Ka’bah kepada anak pertamanya.
Dan begitu pun cucu-cucunya, selalu menyerahkan kunci Ka’bah kepada anak pertamanya.
Pada zaman Rasulullah SAW, yang bertugas merawat Ka’bah dan memegang kuncinya adalah Utsman bin Talhah.
Pada saat peristiwa Penaklukkan Mekkah (Fathu Makkah), kunci Ka’bah diambil paksa Ali bin Abi Thalib dari tangan Utsman bin Talhah untuk membuka Ka’bah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kabah-di-makkah_20150922_143512.jpg)