Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Berpotensi Terjang Perairan Selatan Jabar
penyebab gelombang laut tinggi saat ini adalah karena peningkatan kecepatan angin di laut selatan Jawa, hingga 37 kilometer per jam
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Bagi Anda yang sedang berada di wilayah pesisir Jawa Barat, tetap waspada.
BMKG Jawa Barat kembali mengeluarkan peringatan potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat hari ini, Jumat (3/8/2018).
Berdasarkan data BMKG tentang prakiraan tinggi gelombang laut maksimum di Jawa Barat, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan berpotensi mencapai enam meter.
Rinciannya, perairan utara Jawa Barat potensi gelombangnya berada di ketinggian 0,50-2,00 meter sedangkan di perairan selatan Jawa Barat potensi gelombangnya berada di ketinggian 3,00-6,00 meter.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya, menjelaskan penyebab gelombang laut tinggi saat ini adalah karena peningkatan kecepatan angin di laut selatan Jawa, hingga 37 kilometer per jam.
Sembunyikan Chat WhatsApp Dia, Orang Lain Tak Akan Tahu Meski Tak Dihapus https://t.co/xQJowYh46Q via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 2, 2018
Kecepatan angin itu disebabkan oleh menguatnya angin timuran dari Benua Australia yang melewati Pulau Jawa. Dan ada perbedaan tekanan udara antara belahan bumi utara dan selatan.
"Gelombang tinggi laut, berpotensi terjadi tiap tahunnya di puncak musim kemarau antara Juli-Agustus," ujar Tony, belum lama ini, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar.
Terpisah, Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan, tinggi gelombang laut, lebih dipengaruhi karena kondisi angin yang relatif kencang terutama di sekitar pesisir selatan.
• Hotman Paris Panas Lihat Petugas Imigrasi Ditampar Bule: Jaga Harga Diri Bangsa
• Seorang Pria Tewas Akibat Ikut Terbakar Bersama Rumahnya di Cisitu Sumedang
Angin kencang itu disebabkan karena adanya gangguan berupa badai di utara khatalustiwa, salah satunya adalah Badai Ampil di perairan sebelah timur laut Filipina.
Dikatakan Iid, badai yang terbaru adalah Badai Wukong di Samudera Pasifik bagian barat yang berdampak pada kondisi yang masih relatif kencang.
"Badai itu berdampak pada tinggi gelombang laut yg cukup tinggi, sampai akhir bulan Juli hingga mencapai 4-5 meter," katanya melalui pesan instan Whatsapp kepada Tribun Jabar belum lama ini.