Polda Jabar Telusuri Informasi Hoax yang Viralkan Kasus Tahanan Polres Subang Tewas Dianiaya Polisi
Polres Subang sudah menyelidiki kasus tersebut. Dari sejumlah fakta yang ditemukan polisi, Ade diduga tewas setelah . . .
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus kematian tahanan di Mapolres Subang, Ade Diding, jadi perhatian selama sepekan ini.
Informasi tentang kasus tersebut menjadi viral di media sosial Facebook dan Twitter karena sejumlah akun memposting foto-foto kondisi Ade sedang dirawat, serta meme bergambar tewasnya Ade karena dianiaya dan dimintai uang oleh polisi.
Selain itu, yang paling mencolok adanya akun yang memposting foto surat anak Ade Diding yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
• Ridwan Kamil Umumkan Nama Sekda Kota Bandung yang Baru, Besok - Berikut Bocoran Sosoknya
• Bawa Pisau Dapur saat Tuduh Karyawan Panti Pijat Pengguna Narkoba, FH Diamankan Polisi
Postingan-postingan berupa foto dan meme ini juga disertai penjelasan kronologis kejadian dengan mengatasnamakan istri Ade Diding, Acu Kartini.
Penelusuran di Facebook dengan mengetik kata kunci "Ade Diding" di kolom pencarian Facebook, banyak akun yang memposting unggahan foto dan meme tersebut.
Polres Subang sudah menyelidiki kasus tersebut. Dari sejumlah fakta yang ditemukan polisi, Ade diduga tewas setelah dianiaya tahanan lainnya karena tidak bisa menyerahkan uang yang diminta.
Bonus Segar dari Wa Haji Umuh Siap Guyur Perisib Jika Menang dari Barito Putera https://t.co/43hoJCAd6p via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 18, 2018
Hanya saja, akun-akun yang memposting kasus Ade tersebut justru mengubah fakta dengan menyebut bahwa Ade meninggal setelah dianiaya dan dimintai uang oleh anggota Polri.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto membantah keras semua tuduhan-tuduhan tersebut.
"Itu hoax. Kapolres Subang sudah menemui istrinya (korban) dan mengungkapkan fakta-fakta temuannya. Sudah ada 13 tahanan yang sudah ditetapkan tersangka," kata Agung di Mapolda Jabar, Kamis (19/7/2018).
Untuk menindaklanjuti informasi hoax tersebut, ia mengintruksikan Unit Cyber Ditreskrimsus Polda Jabar untuk mengusut kasus hoax tersebut.
"Tim Cyber sedang telusuri siapa yang menyebarkan pertama kali, nanti bisa terlacak sendiri," ujar Kapolda.
Terkait viralnya kasus itu, istri korban, Acu mengaku tidak merasa mengirimkan surat tersebut ke orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saya tidak merasa mengirimkan surat itu ke pak Jokowi. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali menyebarluaskan hal itu," kata Acu saat ditemui di rumahnya, Perumahan Cigadung, Kabupaten Subang, Selasa (17/2018).
Ia meminta kepada para netizen untuk tidak lagi menyebarluaskan hal tersebut.
Termasuk apapun mengenai kabar kematian suaminya itu.
Bahkan, secara pribadi, atas ramainya perbincangan mengenai viralnya surat itu, ia meminta maaf kepada pihak kepolisian.
"Saya pribadi meminta maaf kepada keluarga besar Polri, khususnya Polres Subang karena menyebarluasnya kesimpang siuran berita ini," ucapnya. (*)