Nathalie Dibentak Karena Tak Pakai Taksi Bandara dan Diturunkan Paksa

Semua barang Nathalie dimasukkan ke bagasi taksi. Namun apa yang terjadi selanjutnya sungguh diluar dugaan Nathalie.

Editor: Ravianto
tribunjateng/rahdyan trijoko pamungkas
Suasana di Bandara Baru Ahmad Yani Semarang, tampak sejumlah armada taksi siaga angkut penumpang, Senin 11 Juni 2018. Hanya taksi yang telah kerjasama dengan Angkas Pura I yang boleh beroperasi di bandara. 

TRIBUNJABAR.ID, SEMARANG - Nathalie, seorang penumpang yang turun di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang mendapat perlakuan tak mengenakkan saat hendak mencari moda transportasi lanjutan.

Kejadian itu ditulisnya di status Facebooknya dan langsung menjadi viral. Hingga berita ini diturunkan, hanya beberapa jam setelah status itu ditulis, sudah 3.223 orang yang membagikannya ke laman Facebook. Sekitar 7.100 pengguna Facebook juga memberikan tanda jempol

Tulisan akun Facebook Nathalie Nathalie itu diberi judul Premanisme di Bandara Ahmad Yani Semarang.

“Hari ini ketika pesawat saya landing di Semarang tepatnya pukul 12.30 ada perasaan yang campur aduk di hati saya ..lapar, panas, sedih, senang, bingung dan juga bangga melihat pada akhirnya Semarang punya Bandara yang begitu keren,” begitu Nathalie mengawali tulisannya.

Menurut Nathalie, keluar dari gate dirinya berniat naik taksi. Karena harus menyeberang untuk naik taksi bandara Nathalie merasa agak malas karena panas dan lalu lintas ramai.

Kemudian Nathalie melihat ada taksi kosong. Taksi itu adalah milik perusahaan taksi ternama, namun bukan taksi bandara.

Nathalie kemudian sepakat naik taksi itu. Semua barang Nathalie dimasukkan ke bagasi taksi. Namun apa yang terjadi selanjutnya sungguh diluar dugaan Nathalie.

"Ceritanya kemarin sekitar pukul 12.30 WIB turun dari pesawat, dan saya naik taksi. Jarak sekitar 10 hingga 20 meter pintu gate bandara saya diberhentikan oleh seorang bapak, lalu membentak-bentak sopir taksi dan saya," jelasnya saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (16/7/2018).

Dia pun langsung merespon dengan menanyakan siapa identitas oknum yang memberhentikannya, lalu menyuruhnya pindah taksi. Kemudian oknum tersebut mengatakan ada aturan terkait moda tranportasi lanjutan dari bandara.

Modus Baru Penjambretan, Pura-pura Tuduh Abu Rokok Korban Kena Pelaku

Samantha Edithso, Juara Dunia Catur asal Bandung yang Baru Berumur 10 Tahun

"Saya tanya aturannya mana. Karena ini hak saya sebagai konsunen untuk menentukan. Saya merasa memiliki hak pilih untuk menggunakan (taksi) apa saja," tuturnya.

Mendengar pernyataannya, oknum tersebut langsung menerangkan aturan yang ada di bandara.

Hal ini membuatnya tidak lantas percaya. Dia tetap meminta aturan tertulis terkait moda transportasi lanjutan.

"Dia malah berbalik mempressure (menekan) sopir taksi untuk menurunkan barang-barang saya," imbuhnya.

Oknum tersebut, kata dia, mengancam ke sopir taksi akan mengambil tindakan. Oknum itu meminta agar sopir taksi menurunkan penumpang yang dibawanya.

"Kamu tahu aturannya kan. Oo maaf saya tidak tahu. Kamu turunkan atau saya bertindak. Katanya seperti itu," Nathalie menirukan percakapan antara oknum dengan sopir taksi.

Selanjutnya, Nathalie diturunkan di tengah jalan di lingkungan bandara, disaksikan oleh banyak orang.

Ia merasa bahwa aksi tersebut merupakan tindakan premanisme di dalam bandara yang dilakukan secara terang-terangan.

"Orang itu menggunakan pakaian biasa. Makannya saya tanya identitasnya. Saya juga sempat dipanggilkan koordinator taksi, saya juga tidak mau, dan saya tetap meminta pernyataan tertulis. Oknum tersebut juga menawarkan mengantarkan tapi saya tolak," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved