Anggota Legislatif dari Golkar Jabar Dilarang Poligami dan Wajib Santuni Anak Yatim

Persyaratan tersebut telah disetujui para bacaleg melalui penandatanganan fakta integritas.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Yudha Maulana
Istimewa
Dedi Mulyadi melihat siswa yang tengah belajar ngaji kitab kuning di sekolah, Rabu (11/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jika terpilih sebagai anggota legislatif di DPRD Jabar, kader Partai Golkar dilarang berpoligami. Selain itu juga harus menyisihkan 15 persen penghasilannya untuk memperbaiki rumah warga miskin dan menyekolahkan anak yatim.

Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan hal itu telah menyerahkan berkas 120 bakal calon legislatif ke KPU Jabar, Selasa (17/7/2018).

Persyaratan tersebut telah disetujui para bacaleg melalui penandatanganan fakta integritas.

Terdapat empat hal yang telah disetujui oleh bacaleg Partai Golkar, katanya.

Persyaratan pertama adalah bacaleg tidak boleh memiliki masalah hukum. Bukan hanya tidak boleh terlibat korupsi dan kasus narkoba, katanya, bacalegnya pun tidak boleh melakukan kriminal lainnya termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Bacaleg tidak boleh punya bisnis yang merusak lingkungan, harus menjaga dan merawat lingkungan di Jabar. Bacaleg juga sudah berkomitmen jika terpilih, 15 persen penghasilannya akan dihimpun untuk rehabilitasi rumah warga miskin dan biaya pendidikan anak yatim," kata Dedi di Bandung, Selasa (17/7/2018).

Semua bacaleg, katanya, sudah menandatangani fakta integritas untuk tidak nikah lagi atau menceraikan istri tanpa alasan yang jelas. Keputusan untuk menolak poligami ini, katanya, untuk menjaga marwah dan martabat perempuan.

"Perempuan adalah ibu. Saat menjadi istri, dia ikut berdoa, salat duha, dan tahajud, supaya suaminya bisa jadi anggota legialatif. Masa yang terpilih malah melupakan yang sudah berdoa untuk dia," katanya.

Dalam fakta integritas yang telah ditandatangani tersebut, katanya, para bacaleg bersedia diberhentikan dari anggota dewan jika melanggar salah satu dari kesepakatan tersebut.

Dari 120 bacaleg yang didaftarkan, katanya, 37 persen di antaranya adalah perempuan. Tidak sulit, katanya, mencari bacaleg perempuan. Bahkan, ada bacaleg perempuan yang harus tersisih atau masuk waiting list dalam seleksi tersebut. Hal ini disebabkan Golkar memiliki banyak organisasi sayap perempuan.

Tidak Fokus Angkat Publik Figur

Dedi mengatakan tidak fokus untuk mengangkat publik figur menjadi bacaleg karena pihaknya yakin para kadernya bisa meyakinkan masyarakat dengan maksimal untuk memilihnya.

"Kami menargetkan 27 kursi raihan di DPRD Jabar. Kita fokuskan pemenangan di semua daerah, kami memiliki kantong suara di Kabupaten Bandung, Garut, Purwakarta, Karawang, Bekasi," katanya.

Dedi mengatakan dirinya dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar Iswara memantapkan mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. Ada juga ketua sampai anggota DPD di kota dan kabupaten di Jabar yang mencalonkan diri ke DPR RI.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved