Komunitas Gerakan Berbagi, Relawan yang Peduli Nasib Tunawisma di Bandung, Tebar Kebahagiaan
"Saya dan teman-teman lainnya mencoba untuk berbagi semampu kami dalam bentuk bantuan makanan, maupun pakaian," kata Mukti.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Saat ini, komunitas yang berbasis aksi sosial sedang marak di Kota Bandung.
Meski berbeda kepengurusan, rata-rata komunitas sosial yang ada di Bandung memiliki tujuan mulia yang sama, yakni bersama-sama membantu para gelandangan dan lansia yang banyak ditemui di pinggiran jalan.
Satu di antara komunitas sosial yang patut diapresiasi adalah Komunitas Gerakan Berbagi.
Komunitas yang diketuai oleh Mukti Widodo ini terbentuk di Bandung sejak 14 Februari 2018.
Adapun tujuan dibentuknya komunitas tersebut adalah bentuk rasa empati terhadap para Tunawisma, lewat aksi berbagi. Seperti membagikan makanan, pakaian, bantuan donasi, dan lainnya.
• Gol! Jonathan Bauman Buat Persib Bandung Unggul Sementara 1-0 dari Persela Lamongan
Mukti Widodo, Ketua Komunitas Gerakan Berbagi, menuturkan, aksi tersebut berawal dari keprihatinannya yang melihat para Tunawisma yang kebanyakan tidur di emperan toko ataupun di trotoar setiap malamnya.
"Rata-rata dari mereka dalam keadaan perut yang masih kelaparan dan hanya berselimutkan dinginnya angin malam. sedangkan saya bisa tidur nyenyak karena perut kenyang, dalam kehangatan selimut, dan berbaring di atas tempat tidur yang nyaman," ujar Mukti kepada Tribun Jabar. Saat ditemui di kediamannya, PPR ITB No C-10, Dago Giri, Bandung, Senin (16/7/2018) siang.
Kekey Zakaria Sebut Perekrutan Patrich Wanggai Tak Diperlukan, Persib Butuh Gelandang https://t.co/CB2caEoj1D via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 15, 2018
Atas keprihatinan tersebut, ia merasa ada hal yang harus ditunaikan agar para Tunawisma bisa sedikit merasakan kenyamanan di dalam kehidupan mereka.
Menurut Mukti, untuk mengentaskan Tunawisma dari kesengsaraan dan hidup di jalanan tentu bukan pekerjaan mudah, karena banyak hal yang harus dilakukan.
Maka dari itu, ia dan teman-teman lainnya membentuk Komunitas Gerakan Berbagi, supaya membantu meringan beban hidup para Tunawisma.

"Saya dan teman-teman lainnya mencoba untuk berbagi semampu kami dalam bentuk bantuan makanan, maupun pakaian," kata Mukti.
Fakta Insiden Tewasnya Pelajar Asal Bogor yang Dibacok Orang Tak Dikenal Setelah Nobar Piala Dunia https://t.co/pTuhudRxsA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 16, 2018
Nah, aksi berbagi tersebut merupakan agenda rutin Komunitas Gerakan Berbagi yang dilakukan pada setiap harinya.
"Pada setiap aksi berbagi, kami membagikan makanan sebanyak 40-300 porsi kepada lansia, anak-anak jalanan, dan lainya yang kami temui di jalanan," kata Mukti penuh semangat.
Komunitas Gerakan Berbagi kerap melakukan kegiatannya pada malam hari atau selepas Bada Isya.
Hal tersebut dilakukan karena tak sedikit para Tunawisma di jalanan yang tidur sembari menahan lapar dan dingin pada malam hari.
Mukti juga mengatakan, ketika aksi berbagi ini dilakukan secara bersama-sama, dampak yang dilakukan pun sungguh lebih efektif dan waktunya pun juga lebih efisien.
"Tentunya kami sangat membutuhkan sumber daya dan waktu yang banyak, agar aksi tersebut bisa sering dilakukan," ujar Mukti.
Sempat Disebut sebagai Robin Hood-nya Indonesia, Kini Johny Indo Taubat dan Jadi Penjual Batu Akik https://t.co/3ZMcX62FZ9 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 16, 2018
Mukti menambahkan, Komunitas Gerakan Berbagi tak sekedar membagikan makanan dan pakain saja, tapi juga memberikan bantuan donasi berupa uang dari para anggotanya hingga orang dermawan lainnya.
"Intinya kami sangat ingin membantu meringkan beban hidup para Tunawisma, mulai dari sandang, pangan, dan papan," ujar Mukti.
"Saya sendiri juga sudah cukup banyak mengikuti langsung kegiatan berbagi ini. Bahkan dari kami yang membantu pun silih berganti, sebagian juga ada yang semangat untuk ikut di hampir setiap kegiatan," tambah Mukti.
• Setitik Cela di Balik Kemenangan Sempurna Timnas Prancis di Piala Dunia 2018
Kawasan di Bandung yang sudah didatangi oleh Komunitas Gerakan Berbagi, di antaranya adalah Jalan Otto Iskandar di Nata, Jalan Naripan, Jalan Suniaraja, dan berikutnya di kawasan Jalan Cibadak.
"Saya yakin, di antara teman-teman yang bergabung di komunitas ini pasti banyak yang sudah lebih berpengalaman ketimbang saya. Yang bergabung yuk kita sama-sama belajar di sini," kata Mukti.
Soal basecamp, para anggota Komunitas Gerakan Berbagi kerap berkumpul di Kampung Padi G-23, Bandung.
"Biasanya kami kumpul-kumpul di sana hanya untuk silaturahmi dan rapat membahas agenda ke depannya. Kalau kegiatan rutinnya kami berkumpul dan berangkat dari masjid salman ITB," jelas Mukti.
Saat ini di Komunitas Gerakan Berbagi telah memiliki anggota yang berjumlah 460 orang dari berbagai kalangan.
Rata-rata adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung, seperti ITB, Unpad, UPI, Unisba, Itenas, STKS, dan lainnya.
Untuk ke depannya, Komunitas Gerakan Berbagi berencana membuat rumah singgah, karena tak sedikit para Tunawisma yang hidup di jalan dalam keadaan sakit.
Yang tidak kalah mulianya, Komunitas Gerakan Berbagi akan membuat yayasan atau badan hukum, sehingga bisa membantu mengadvokasi para tunawisma agad lebih diperhatikan pemerintah daerah.
• Pendemo Sempat Masuk dan Merusak Kantor Panwaslu Kabupaten Cirebon, Begini Kata Ketua Panwaslu
Bagi kalian yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan ingin bergabung dengan Komunitas Gerakan Berbagj, caranya mudah kok!
Follow saja instagram Komunitas Gerakan Berbagi di @diaryberbagi. di akun tersebut kalian akan mendapatkan informasi cara bergabung dan kegiatan mereka selanjutnya. Atau kalian juga bisa ikutin langsung kegiatan mereka di jalalanan pada malam hari.
"Maka dari itu, saya ingin mengajak sebanyak-banyaknya teman yang bisa membantu kami, baik bergabung di komunitas, maupun sekadar ikut kegiatan saja," kata alumni Teknik Mesin ITB angkatan 2008 ini.