Kisah Dibentuknya Kopassus, Ada Campur Tangan dari Idjon Djanbi Eks Pasukan Khusus Belanda

Ia bernama Rokus Bernadus Visser, namun warga mengenalnya dengan nama Mochamad Idjon Djanbi setelah menjadi mualaf.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yudha Maulana
ist
ILUSTRASI - Prajurit Kopassus 

TRIBUNJABAR.ID - Ide dibentuknya pasukan khusus di Indonesia ternyata berasal dari Letkol Slamet Riyadi dan Kolonel A E Kawilarang.

Dua perwira mendapat gagasan tersebut saat menghadapi gerombolan Republik Maluku Selatan (RMS).

Mereka terjun dan memimpin operasi penumpasan RMS di Ambon pada 1950.

Misi tersebut dinamai Operasi Senopati. Kawilarang ditugaskan sebagai pemimpin operasi, sementara Slamet Riyadi sebagai komandan penyerbuan.

Melansir dari Intisari, keduanya mengaku kewalahan menghadapi RMS.

Sebab, gerombolan pemberontak itu memiliki keterampilan yang mumpuni.

Mereka diperkuat oleh dua kompi bekas pasukan khusus Belanda KST (Korps Speciale Troepen atau pasukan khusus Belanda) dan KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger).

KST sendiri merupakan hasil penggabungan pasukan baret hijau dan baret merah Belanda pada November 1948.

Pasukan khusus itu juga memiliki pengalaman tempur yang luar biasa seperti Perang Dunia II.

Keterampilan satuan tempur ini sangat hebat terutama para penembak jitunya.

Jumlahnya yang sedikit mampu membuat pasukan TNI yang jumlahnya jauh lebih besar kewalahan.

Kisah Agus Hernoto, Legenda Kopassus Berkaki Satu, Diamputasi Gara-gara Peluru Tentara Belanda

Kisah Tempur Kopassus yang Melegenda, Disebut-sebut Operasi Militer Terbesar oleh Pasukan Indonesia

Mengenal Nanggala, Tim Intelijen Tempur Kopassus yang Unik, Gunakan Nama Wanita Sebagai Sandi

Kembali lagi ke gagasan pembentukan cikal bakal Kopassus, Slamet Riyadi gugur di Ambon sebelum berhasil melaksanakan mimpinya membentuk pasukan khusus.

Akhirnya, Kolonel Kawilarang mewujudkan cita-citanya setelah diangkat menjadi Panglima TT II (sekarang Kodam Siliwangi).

Namun, Kolonel Kawilarang bingung saat akan membentuk pasukan khusus.

Pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya terbatas.

Ia membutuhkan orang lain yang paham dan memiliki pengamalan mumpuni.

Kemudian, muncul laporan dari Kepala Seksi I TT III, Mayor Inf Djuchro.

Laporan tersebut berisi penemuan seorang eks pasukan khusus Belanda yang menjadi petani.

Eks pasukan Belanda itu menikahi wanita Sunda dan tinggal di Lembang, Bandung.

Ia bernama Rokus Bernadus Visser, namun warga mengenalnya dengan nama Mochamad Idjon Djanbi setelah menjadi mualaf.

Idjon Djanbi yang pangkat terakhirnya mayor itu direkrut menjadi anggota TNI dan ditugaskan membentuk Kesatuan Komando (Kesko) TT III.

Pasukan khusus itu diresmikan Kawilarang pada 16 April 1952.

Kecelakaan Masuk Jurang, Wanita Ini Mampu Bertahan Hidup dengan Minum Air Radiator Mobil

Brigjen Lukas Kustaryo Cari Kain Merah untuk Bendera Pusaka, Pakai Kain Bekas Tenda Kaki Lima

Awalnya pasukan itu masih dibawah Daerah Militer Siliwangi, kemudian pada 1953 dialihkan ke Mabes Angkatan Darat.

Baret merah yang menjadi identitas pasukan ini dipilih oleh Idjon Djanbi.

Kesko kemudian menjadi satuan elit TNI AD.

Namanya berubah beberapa kali, di antaranya Detasemen 81, Grup 5 Anti Teror, dan Satuan 81 Kopassus.

Pasukan khusus dibentuk bukan hanya di angkatan darat, tetapi di angkatan udara dan laut juga.

Seperti Denjaka  (4 November 1982) dan Bravo 90 (1990). Pembentukan Denjaka hanya beda beberapa bulan dengan pembentukan Detasemen 81 (Den-81) pada 30 Juni 1982.

TNI AL sebenarnya sudah membentuk Kipam (Kompi Intai Para Ampibi) pada 18 Maret 1961 dan Pasukan Katak (Paska) setahun kemudian. Kipam bisa dibilang cikal bakalnya Denjaka.

Sedangkan  Paska dikenal sebagai cikal bakalnya operasi bawah air.

Paska yang sekarang menjadi Kopaska, malah  banyak berperan dalam melahirkan pasukan khusus AL Malaysia, Paskal (Pasukan Khas Laut) pada 1983.

Kisah Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Gara-gara Masih Tak Terima Kejadian Masa Lalu

Kisah Komandan Kopassus yang Dikenal Sangat Disiplin, Bikin Anak Buahnya Terbelalak dan Jawab Siap

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved