Timnas U-19 Era Evan Dimas atau Egy Maulana Vikri yang Lebih Baik? Begini Jawaban Indra Sjafri
Dua era skuat yang dimaksud adalah timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas Darmono (2013) dan Egy Maulana Vikri (2017-2018).
lihat foto
TRIBUNJABAR.ID - Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, turut mengomentari isu yang beredar di masyarakat soal perbandingan dua era skuat asuhannya.
Dua era skuat yang dimaksud adalah timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas Darmono (2013) dan Egy Maulana Vikri (2017-2018).
Menanggapi hal tersebut, Indra Sjafri memiliki penilaian tersendiri soal dua era timnas U-19 Indonesia yang yang sama-sama dilatihnya.
Bagi sang pelatih, kedua skuat yang ia asuh tersebut tidak bisa disamakan.
"Beda ya tim nasional era Evan Dimas dan era sekarang. Beda-beda cakepnya (kelebihannya)," kata sang pelatih dalam konferensi pers usai laga melawan Thailand di perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-19, Sabtu (14/7/2018).
• Kisah Tempur Kopassus yang Melegenda, Disebut-sebut Operasi Militer Terbesar oleh Pasukan Indonesia
Bahkan, impian Indra Sjafri ingin membuat skuatnya semakin lama semakin baik, termasuk untuk Egy Maulana Vikri dkk.
"Saya mau tim ini (Egy Maulana dkk) jauh lebih hebat dari tim yang kemarin," ujar sang pelatih memaparkan target.
Salah satu yang menjadi patokan Indra Sjafri adalah ia ingin membuat pemain-pemain timnas U-19 Indonesia sekarang berkualitas sebaik era Evan Dimas Darmono dkk.
Salah satu yang menjadi ikon di timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas adalah trio Evan, Hargianto, dan Zulfiandi.
"Mungkin orang-orang kini membandingkan dengan trio Hargianto, Zulfiandi, dan Evan Dimas," kata Indra Sjafri.
• Kita Tidak Pancasilais Saat Membiarkan Tetangga Kita Kelaparan
"Padahal, akan muncul trio-trio baru, tinggal menunggu waktu saja mereka," kata sang pelatih menambahkan.
Kini, banyak pemain-pemain timnas U-19 Indonesia yang siap bersinar sama seperti Evan Dimas dan pemain-pemain lainnya.
Sosok Evan Dimas misalnya yang mungkin akan muncul dalam diri Todd Rivaldo Ferre.
Atau, sosok gelandang tengah sekaliber Zulfiandi yang muncul dalam diri Lutfi Kamal Baharsyah dan Syahrian Abimanyu.
Begitupun sosok gelandang "perusak" dalam diri Hargianto yang bisa juga muncul dalam pemain seperti Asnawi Mangkualam.
Jangan Sembarangan Capture Percakapan di WhatsApp, Bisa Jadi Anda Masuk Penjara ! https://t.co/WaBXGw8U6y via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 14, 2018
