Juliane Koepcke, Gadis 17 Tahun yang Selamat Usai Jatuh dari Ketinggian 3 KM dan 10 Hari di Amazon

Rasanya luar biasa sakit ketika belatung-belatung itu mencoba masuk ke dalam luka.

Penulis: Ravianto | Editor: Ravianto
thepreppingguide.com
Juliane Koepcke 

TRIBUNJABAR.ID, LIMA - Seorang gadis 17 tahun berhasil selamat dari kecelakaan pesawat yang jatuh di Hutan Amazon, 1971 silam.

Juliane Koepcke, nama gadis itu adalah satu dari 100 penumpang pesawat maskapai Lansa yang beroperasi di Peru.

Saat itu, Juliane sedang terbang di atas hutan hujan Peru bersama ibu ketika pesawat yang ditumpanginya dihajar petir.

Pesawat lantas jatuh di Hutan Amazon sebelum menewaskan para penumpangnya kecuali Juliane.

Lebih dari 40 tahun kemudian, Juliane mengisahkan perjuangannya selamat dan menghadapi trauma tersebut kepada BBC World Service.

Saat itu adalah malam Natal 1971 dan setiap orang ingin segera tiba di rumah. Kami marah karena pesawat terlambat tujuh jam.

Ketika akhirnya terbang, tiba-tiba kami masuk ke awan yang sangat gelap. Ibu saya, Maria sangat cemas tapi saya biasa saja karena saya suka terbang. 

Sepuluh menit berselang, kekhawatiran ibu benar-benar terjadi. Ada turbulensi hebat dan pesawat menukik tajam. Barang-barang jatuh dari loker, ada kado, bunga bahkan kue-kue untuk Natal beterbangan di kabin.

Ketika kilat terlihat dari pesawat, saya mulai takut. Saya menggenggam tangan ibu tapi kami tak mampu berkata-kata. Beberapa penumpang lain mulai menangis bahkan teriak.

Setelah 10 menit, saya lihat ada cahaya sangat terang di mesin pesawat bagian kiri. Ibu lantas bicara dengan sangat tenang. "Inilah akhirnya, ini sudah selesai," katanya.

Itulah kalimat terakhir yang pernah saya dengar dari mulut ibu.

Juliane at her graduation ball
Juliane di malam sebelum kecelakaan pesawat

Pesawat lantas menukik dengan hidung terlebih dulu. Suasananya gelap gulita kemudian suara deru mesin memenuhi kepala saya.

Tiba-tiba semuanya menjadi sepi dan saya sudah ada di luar pesawat. Saya terjun bebas, terikat di kursi dan dalam kondisi kepala di bawah. Suara desiran angin adalah satu-satunya yang bisa saya dengar.

Saya benar-benar merasa sendiri.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved