Sigajang Laleng Lipa, Tradisi Berdarah Asal Bugis untuk Selesaikan Masalah dan Hilangkan Dendam
Sigajang Laleng Lipa adalah sebuah tradisi berdarah yang dimiliki masyarakat Bugis untuk menyelesaikan sebuah masalah
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Indonesia memang kaya akan budaya. Dari Sabang sampai Merauke, negara ini memiliki berbagai macam tradisi.
Namun, tak semua tradisi yang ada di Tanah Air memukau atau nyaman untuk disaksikan.
Beberapa tradisi atau ritual bahkan cenderung berbahaya bahkan terasa kejam.
Ridwan Kamil Carikan Pekerjaan Baru untuk Guru yang Ngaku Dipecat via WA https://t.co/IwDAIz6aDq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 30, 2018
Salah satunya adalah tradisi Sigajang Laleng Lipa asal Suku Bugis.
Apa itu Sigajang Laleng Lipa?
Sigajang Laleng Lipa adalah sebuah tradisi yang dimiliki masyarakat Bugis untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Tradisi ini sendiri artinya saling tikam menggunakan badik dalam satu sarung.
Sigajang Laleng Lipa sendiri dianggap sebagai cara terakhir apabila tidak mencapai kata mufakat dalam sebuah musyawarah untuk menyelesaikan masalah.
Konon, tradisi ini berasal dari sifat masyarakat Bugis yang menjunjung tinggi rasa malu, atau yang daam bahasa setempat disebut siri.
Baca: Ini Catatan Panwaslu Kota Tasikmalaya Selama Pelaksanaan Pilgub di Kota Santri Ini
Siri ini sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat Bugis. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, hanya orang yang punya siri yang dianggap sebagai manusia.
Sigajang Laleng Lipa sendiri telah ada sejak masa kerajaan bertahun-tahun silam.
Ritual ini dilakukan oleh dua orang yang berduel dalam satu sarung, keduanya menggunakan badik.
Dalam tradisi tersebut, tak tanggung tanggung, nyawa taruhannya.
Baca: Prakiraan Susunan Pemain Argentina Vs Prancis di Piala Dunia 2018, Laga Krusial Mantan Juara
Tapi, bila melakukan tradisi ini, maka kedua belah pihak harus menghilangkan dendam yang terpendam dan menganggap perkara selesai.