Ini Alasan BIJB Belum Bisa Digunakan untuk Pemberangkatan Jemaah Haji dan Umrah
Pemberangkatan jemaah haji dan umrah di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) belum bisa dilakukan meski penerbangan komersil sudah dibuka.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pemberangkatan jemaah haji dan umrah di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) belum bisa dilakukan meski penerbangan komersil sudah dibuka.
Beberapa alasan membuat bandara yang berada di Desa/Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, itu masih harus bersabar menunggu kedatangan para jemaah haji dan umrah.
Baca: VIDEO HEADLINE: Edisi Jumat 8 Juni 2018, Lingkar Leles Bisa Dipakai Mudik
Baca: Ini Alasan Sobat Milenial di Bandung Pilih Aplikasi Instagram Ketimbang Lainnya, Kamu Termasuk Gak?
Baca: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Begini Kondisi Terkini Clift Sangra Mantan Suami Suzanna
"Salah satu alasannya itu karena panjang runway di BIJB baru 2500 meter," ujar Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura 2, Djoko Murjatmodjo, saat ditemui di Terminal BIJB Kertajati, Kecamatsn Majalengka, Jumat (8/6/2018).
Ia mengatakan, untuk penerbangan ke Arab Saudi minimal panjang landasan pacunya ialah 3000 meter.
Saat ini, pemberangkatan haji dan umrah dari BIJB Kertajati pun masih dibahas oleh pemerintah.
Manajer Persib Umuh Muchtar Yakin Persib Bisa Juara, Asal Wasit. . . https://t.co/ikz3SqVOWZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 7, 2018
Selain perizinan maskapai, hal itu juga masih menunggu persetujuan Presiden RI, Joko Widodo.
"Tinggal ACC Pak Presiden saja, semoga bisa secepatnya," kata Djoko Murjatmodjo.
Sementara Direktur PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, mengatakan proses perpanjangan runway BIJB segera dilaksanakan.
Ditargetkan, akhir 2018 panjang landasan pacu BIJB sudah mencapai 3000 meter.
"Awal 2019 itu diharapkan sudah bisa untuk berangkat umrah," ujar Virda Dimas Ekaputra.
Ia memastikan dari segi fasilitas, BIJB Kertajati sudah memadai untuk melayani penerbangan ke Tanah Suci.
Rencananya, proses pembangunan hotel bintang 3 di dalam area bandara juga akan dimulai pascailebaran 2018. (*)