Cukup Lihat Satu Hal, Ini Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Ustaz Abdul Somad
Ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar ternyata bisa kentara lewat satu hal.
TRIBUNJABAR.ID - Malam Lailatul Qadar adalah malam yang dirindukan oleh umat muslim.
Lailatul Qadar merupakan hari yang istimewa dan mulia.
Umat muslim berlomba-lomba berbuat kebaikan pada malam tersebut.
Ganjaran atas amal yang telah diperolehnya akan mendapat pahala beribadah selama 1000 bulan.
Masyaallah, nikmat yang telah Allah SWT berikan alangkah baiknya tidak disia-siakan.
Banyak ulama yang mengatakan malam Lailatul Qadar datang di sepertiga bulan Ramadan.
Allah SWT berfirman, malam Lailatul Qadar adalah malam penuh hikmah dan malam penuh kemuliaan.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4). Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam Lailatul Qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar.
Allah SWT juga berfirman dalam QS Al Qadar ayat 1,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97] : 1)
Malam Lailatul Qadar disebut malam lebih baik dari seribu bulan.
Malaikat-malaikat akan turun mengatur segala urusan.
Baca: Amalan yang Dilakukan Rasulullah Saat Malam Nuzulul Quran, Isi Bulan Ramadhan dengan Ibadah
Baca: 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Dalil Alquran dan Hadis Nabi, Hidup Jadi Sejahtera
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)
Lailatul Qadar juga malam yang penuh keistimewaan, yaitu diturunkannya Alquran secara utuh.
“Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403).