Terkuak Identitas Kakek Mirip Soeharto di KRL, Bukan Orang Pamulang, Ini Nama dan Fotonya

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Indan Kurnia Efendi

TRIBUNJABAR.ID - Teka-teki identitas kakek mirip Presiden ke-2 Indonesia Soeharto akhirnya terkuak.

Pria tersebut disebut bernama Harry Soedjono (66) warga Ciputat, Tangerang Selatan.

Informasi mengenai kakek mirip Soeharto ini diketahui dari keterangan seorang keponakan Harry, Moses Davi Djonathan.

Saat TribunJabar.id menanyakan terkait sosok pria duduk di KRL adalah pamannya, Moses membenarkan.

Baca: Insiden Dresden, Pengalaman Memalukan Soeharto, Kepalanya Dipukul, Politikus Ini Dituduh Dalangnya

Baca: Sindiran Nagita Slavina kepada Raffi Ahmad Seusai Sang Suami Dikabarkan Dipecat dari Pesbukers

"Iya, Pakde kandung saya, benar," ujar Moses saat dihubungi TribunJabar.id via sambungan telepon, Jumat (1/6/2018) malam.

Moses menjelaskan, ia baru mengetahui foto pamannya viral di media sosial pada hari Kamis kemarin.

Awalnya, Moses mengira foto tersebut adalah editan. Namun saat ia melihat lebih seksama, ternyata benar itu adalah Harry Soedjono.

"Saya kira itu editan, biasa kan sekarang ini banyak orang-orang iseng," ujarnya.

Baca: 7 Fakta Kebakaran Hebat di Pabrik Bubuk Cokelat di Dayeuhkolot Bandung, Nomor 4 Bikin Kaget

Setelah memastikan, Moses lantas mengunggah beberapa potret Harry ke media sosial sebagai bukti bahwa pamannya adalah sosok yang tengah viral di lini masa Tanah Air.

Berdasarkan penjelasan Moses, Harry merupakan seorang pensiunan wartawan.

Pria yang disebut mirip Soeharto itu dulunya bekerja sebagai kameramen di TVRI.

Harry, kata Moses, biasanya menggunakan sepeda motor ketika bepergian ke suatu tempat.

"Beliau itu setiap hari biasanya naik motor tapi karena faktor usia yang sudah 66 tahun sekarang ini, mungkin capek ya untuk jarak jauh," kata Moses.

"Jadi mungkin kemarin lagi naik KRL aja," tambahnya.

Baca: Nikita Mirzani Akhirnya Ungkap Kronologi Anaknya yang Disebut Kabur ke Komnas Anak

Baca: Sebelum Bacakan Pancasila untuk Pertama Kali, Soekarno Menangis Hebat dan Meratap