Insiden Dresden, Pengalaman Memalukan Soeharto, Kepalanya Dipukul, Politikus Ini Dituduh Dalangnya
Soeharto pernah mengalami kejadian memalukan saat berkunjung ke museum Zwinger, Dresden, Jerman.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Soeharto pernah mengalami kejadian memalukan saat berkunjung ke museum Zwinger, Dresden, Jerman.
Kejadian tersebut dikenal sebagai insiden Dresden, sesuai nama kota di mana kejadian ini terjadi.
Saat itu tiga tahun sebelum Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia, tepatnya 5 April 1995.
Melansir dari berbagai sumber, Soeharo datang bersama sang istri Tin Soeharto, dan menteri-menterinya, BJ Habibie dan Ali Alatas.
Rombongan Soeharto datang ke Museum Zwinger untuk menyaksikan pemaren lukisan Raden Shaleh, maestro pelukis asal tanah air.
Tanpa di sangka romobangan ini disambut oleh aksi demonstrasi.
Ratusan demonstran yang mengaku sebagai aktivis Kemerdekaan Timor Timur dan mayoritas anak muda warga negara Jerman berteriak saat Soeharto turun dari kendaraan.
Massa juga membuat gaduh dengan bebunyian dari alat rumah tangga seperti panci, kentongan, dan pluit.
Aksi mereka semakin menjadi ketika Soeharto mendekat.
Mereka berteriak kasar dan membawa spanduk protes soal Timor timur.
Bisa dibilang aksi aktivis pro-demokrasi Indonesia itu persis seperti mengusir ayam di kampung.
Baca: 9 Pilot Lion Air Ditahan Polisi karena Dugaan Memalsukan Dokumen
Baca: Bocah 13 Tahun Hamili Pacarnya yang Masih SMP, Janinnya Sudah 6 Bulan, Tak Bisa Dinikahkan

Massa memaksa mendekati Soeharto dan rombongan, tepatnya di depan pintu masuk museum.
Suasana semakin tegang, saat seorang anak muda mendekati Soeharto.
Ia adalah Luciano 'Romano' Valentim Conceixao.
Luciano berhasil mendekati Soeharto di tengah kerumuan dan pengawalan Paspampres.