Terduga Teroris di Tasikmalaya Itu Ternyata Tukang Las, di Rumahnya Ditemukan Pedang dan Panah

Di Perum Rancageneng, Kelurahan Sukajaya diketahui merupakan kediaman GL (35) yang dikabarkan telah diamankan Densus 88.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
tribunjabar/isep heri
Penggeledahan rumah terduga teroris di Tasikmalaya 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Anggota Detasemen Khusus 88 Mabes Polri bersama jajaran kepolisian Tasikmalaya Kota menggeledah rumah terduga jaringan teroris yang berada di Kota Tasikmalaya, Selasa (29/5/2018) Sore.

Penggeledahan dilakukan di tiga lokasi, yakni di Perumahan Bukit Rancageneng, Kelurahan Sukajaya; Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari; dan di Kampung Sangkali, Kelurahan Lingga Jaya,Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

Di Perum Rancageneng, Kelurahan Sukajaya diketahui merupakan kediaman GL (35) yang dikabarkan telah diamankan Densus 88.

Baca: Ezechiel N Douassel Tak Bisa Main, Mario Gomez Pun Putar Otak, Begini Solusinya

Berdasarkan keterangan Ketua RW, Abdul Hamid, GL telah menempati rumah tersebut selama sekitar 3 tahun bersama istrinya NI (25).

Dia dan warga lain tidak menyangka GL terlibat dalam jaringan teroris sehingga harus berusan dengan Densus 88.


"Selama ini masyarakat tidak menduga jika keluarga tersebut masuk pada jaringan terorisme dan semuanya tidak menyangka meski selama ini orangnya selalu gaul," kata Abdul Hamid.

Menurut tetangga GL, Susi Susilawati (31), keseharian GL dilihat warga cukup baik, tak ada masalah. Bahkan menurutnya sosialisasi bersama masyarakat setempat cukup aktif.

"Keseharian ia, bekerja di bengkel las milik ayahnya di Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya. Keseharian tidak pernah melihat ada aktivitas yang mencurigakan, itu aja yang saya tahu," kata Susi.


Susi mengaku kaget melihat kedatangan sejumlah petugas polisi di rumah tetangganya yang diketahui tinggal sudah sekitar tiga tahun tersebut.

Diketahui GL sehari-hari bekerja sebagai tukang las yang bekerja di bengkel ayahnya yang berinisial ED (60) warga Kampung Aboh, Sukamulya yang menjadi lokasi penggeledahan kedua.

Senada dengan warga di sekitar kediaman GL, Dede Badrudin Ketua RW di lokasi kedua, menyebut tidak menyangka GL yang merupakan anak ED terlibat jaringan teroris.

"Kami melihat keseharian keluarga ED sebagai masyarakat cukup aktif dan cukup dekat dengan masyarakat. Tidak ada aktivitas atau tanda-tanda yang mencurigakan. Makanya kaget sekarang ketika dikatakan terduga teroris," ujar Dede.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved