Anggota DPRD Terjaring dalam Razia Bersama Seorang Wanita, Faktanya Tak Seperti yang Dibayangkan

KS bersama dua staf laki-lakinya yang satu di antaranya adalah keponakannya sekamar.

Editor: Yudha Maulana
Tribun Lampung
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Kalbar, KS menyebut dirinya sebagai korban politik dari lawan-lawannya yang mempolitisasi berita tidak benar tentang dirinya.

Hal ini karena dia diberitakan 'ngamar' ataupun 'terciduk' dengan seorang wanita yang belakangan diketahui merupakan staf resmi yang dibawanya untuk melakukan kegiatan kepartaian dan reses di Kabupaten Sekadau.

Menurutnya, pemberitaan yang tendensius kepada dirinya tidaklah sepenuhnya benar.

Terlebih para pihak media terlebih dahulu tidak ada mengkonfirmasi kepadanya dan memberitakan secara sepihak.

Baca: Ngeyel dan Terus Ulangi Pelanggaran, Sopir Pickup Diberikan Tanda Khusus Ini Pada Surat Tilangnya

KS mengatakan, dia memang benar terjaring razia pekat. Namun tidak benar jika dia 'ngamar' maupun 'terciduk' berduaan dengan wanita.

Dijelaskannya, hal yang sebenarnya terjadi adalah ketika dia baru pulang dari melakukan kegiatan kampanye satu di antara pasangan calon yang diusung partainya.

Karena keesokan akan melaksanakan reses, KS yang membawa tiga stafnya pun memutuskan untuk beristirahat dan mandi di sebuah hotel di Sekadau.

Sedangkan jajaran kepengurusan partai lainnya yang sebelumnya ikut kampanye memutuskan pulang ke Pontianak dan menghadiri kegiatan Gawai Dayak.

Baca: Hewan Laut yang Dilindungi Akan Diabadikan di Pedestrian Ganesha, Begini Konsepnya

Saat di hotel tersebut, KS menuturkan dia yang bersama dengan ketiga stafnya yang satu di antaranya adalah wanita, mengambil dua kamar untuk beristirahat.

KS bersama dua staf laki-lakinya yang satu di antaranya adalah keponakannya sekamar.

Sedangkan staf wanita dalam kamar lainnya yang kebetulan bersebelahan.

Saat KS hendak mandi, ternyata satu di antara staf laki-laki menggunakan kamar mandi maupun toilet karena sedang sakit dan saat buang air besar mengeluarkan darah.

Lantas karena toilet di kamarnya digunakan, KS pun menuturkan ia hendak menumpang di kamar staf wanita yang berada di sebelah kamarnya.

Baca: Anton Charliyan: Jangan Mengedapankan Sisi Debatnya Seolah-olah Kita Ini Diadu

"Baru saja saya masuk ke kamar untuk numpang mandi, ternyata yang bersangkutan juga akan mandi. Lalu saya tutup pintu dan letakkan tas, tak sampai hitungan menit ada polisi menggedor pintu," cerita KS.

KS yang tak curiga dan merasa tak melakukan apa-apa pun langsung membuka pintu, dan mendapati sejumlah anggota polisi yang bertanya kepada dirinya dengan siapa di kamar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved