Ramadan Berkah

Ada yang Komplain, Ngabuburit di Area Car Free Day Kota Tasik Tetap Digelar

Kepala Seksi Keselamatan dan Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Gumilar mengatakan aduan tersebut datang dari. . .

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/ISEP HERI
Jalan EZ Mutaqin, Cilembang, Kota Tasikmalaya yang setiap minggunya digunakan sebagai Area Car Free day kini dijadikan tempat ngabuburit warga yang mencari santapan berbuka puasa selama Ramadan, Sabtu (19/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kegiatan ngabuburit yang diselenggarakan setiap hari saat Ramadan sejak pukul 16.00-18.30 WIB hingga hari ke 20 Ramadan di areal car free day di Jalan EZ Mutaqin, Cilembang Kota Tasikmalaya mendapat sedikit komplain dari warga setempat.

Kepala Seksi Keselamatan dan Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, Gumilar mengatakan aduan tersebut datang dari pihak pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum di kawawan Cikurubuk yang berada di sekitar lokasi.

Baca: Bupati Bandung Ajak Warga Kaji Islam yang Kaffah, Minta Ustaz Beri Dakwah ke Para Pemabuk

Baca: Seru Nih! Anak Muda di Purwakarta Dilibatkan untuk Perkenalkan Pariwisata Lokal

Menurutnya komplain berisikan pihak pengelola SPBU merasa dirugikan akibat kegiatan tersebut lantaran akses jalan menuju SPBU menjadi tertutup akibat lapak-lapak dagang saat menjelang buka tersebut.

"Mereka komplain karena katanya akses jalan ke SPBU jadi terhalang. Tapi kita akan telusuri dulu apakah memang benar seperti itu, atau mengada-ada, melebih-lebihkan," kata Gumilar saat dikonfirmasi Sabtu (19/5/2018) siang.


Dia mengatakan pihak penyelenggara sebelumya sudah mengantongi surat persetujuan dari warga dan aparat setempat.

Dishub akan melakuan kajian lebih jauh sebelum memutuskan kelangsungan event ngabuburit tersebut.

Selama dilakukan pengkajian, Dishub mempersilakan para pedagang untuk tetap berjualan di areal Ngabuburit CFD.

"Kami izinkan cuma sampai tanggal 20 Ramadan karena H-10 sampai H+10 kami sterilkan dan fokus untuk pengamanan angkutan lebaran," katanya.

Dia menambahkan, Dishub menilai dari segi kajian lalu lintas, event ini bisa memecah keramaian saat ngabuburit yang biasanya terpusat di areal perkotaan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved